PC ISNU Pekalongan dan CDK 4 Jalin Kolaborasi Kelola Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kamis, 7 Agustus 2025 | 21:00 WIB
Khairul Anwar
Kontributor
Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pekalongan menjalin kerja sama strategis dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Jawa Tengah (CDK 4) untuk pengelolaan hutan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Kesepakatan ini tercetus dalam pertemuan koordinasi yang digelar pada Kamis, (7/8/2025).
Kepala CDK 4, Gunawan, menyatakan bahwa isu lingkungan adalah tanggung jawab kolektif yang tak bisa hanya dibebankan pada pemerintah.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini karena tanggung jawab terhadap kehutanan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Gunawan juga memaparkan program prioritas CDK 4 bertajuk Mageri Segoro, yang berfokus pada konservasi dan pelibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Ia menyebut, dari total 23 penyuluh kehutanan yang dimiliki CDK 4, sembilan di antaranya bertugas di Pekalongan. Karena itu, sinergi dengan organisasi seperti ISNU menjadi penting untuk menjangkau 19 kecamatan di wilayah tersebut.
Sementara itu, Ketua PC ISNU Kabupaten Pekalongan, Moh Nasrudin, menegaskan kesiapan organisasinya untuk menjadi mitra aktif pemerintah dalam bidang kehutanan dan lingkungan. “ISNU siap berkontribusi baik secara teoretis maupun praktis,” katanya.
Secara keilmuan, ISNU akan mengembangkan kajian dan karya ilmiah berbasis ekoteologi—konsep yang belakangan ini ditekankan oleh Menteri Agama—guna meningkatkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian alam. Sedangkan di lapangan, ISNU siap terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penanaman pohon dan edukasi lingkungan.
Dewan Ahli PC ISNU Pekalongan, M Musthofa, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari dialog sebelumnya antara ISNU dengan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Widi Hartanto.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati beberapa program konkret yang akan segera dilaksanakan, antara lain:
1. Pengadaan Bibit Produktif: Menanam pohon buah seperti mangga, jambu kristal, dan tanaman konservasi seperti beringin dan aren.
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Mengembangkan hasil hutan bukan kayu, seperti kopi dan rempah-rempah.
3. Pengembangan Ekowisata dan Edukasi: Membuat arboretum di lahan pesantren atau sekolah sebagai sarana belajar dan wisata.
4. Studi Kasus Lingkungan: Melakukan kajian akademik atas isu lingkungan lokal, seperti kekeringan, untuk menyusun rekomendasi solusi yang tepat.
Kedua pihak juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program. “Tantangannya bukan hanya menanam, tapi bagaimana merawatnya. Ini perlu pendekatan dan komitmen bersama,” ujar Gunawan.
Kolaborasi antara ISNU dan CDK 4 ini menjadi contoh sinergi ideal antara pemerintah, akademisi, dan ormas dalam merespons isu lingkungan. Diharapkan, kerja sama ini dapat menjadi langkah maju menuju Pekalongan yang lebih hijau, sejahtera, dan berdaya.
Terpopuler
1
Kado HUT RI: Guru Non-ASN dan Non Formal Terima Insentif
2
Satpol PP Sita Donasi untuk Aksi Tolak PBB, Ratusan Warga Pati Geruduk Kantor
3
Di Unissula Bershalawat, Gus Yasin Berpesan agar Umat Merawat Ruh dan Saling Memuliakan antar Sesama
4
Kajian LBM PCNU Kendal: Hukum Bon Petani Kepada Tengkulak
5
PCNU Wonosobo Baru Himpun Dana Rp475 Juta untuk RSNU, dari Kebutuhan Rp70 Miliar
6
Gubernur Jateng Minta Kenaikan PBB di Pati Dikaji Ulang
Terkini
Lihat Semua