Sinergikan Kurikulum, Ratusan Guru TPQ di Lebaksiu Tegal Ikuti Workshop Penguatan Kompetensi
Senin, 19 Mei 2025 | 07:00 WIB
Tahmid
Kontributor
Tegal, NU Online Jateng
Sebanyak 187 guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dari 50 lembaga yang bernaung di bawah Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ) Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, mengikuti Workshop Kurikulum Terpadu. Kegiatan ini digelar di Gedung Serbaguna NU Kambangan, Senin (12/5/2025).
Workshop ini merupakan bagian dari upaya Badko LPQ dalam menyamakan persepsi dan arah gerak para guru TPQ terhadap kurikulum terpadu. Hal ini mengingat adanya keberagaman metode pembelajaran Al-Qur’an yang digunakan oleh para guru di Kabupaten Tegal, seperti metode Iqro’, Qiroati, Tilawati, Asy-Syifa, Yanbu’a, dan lainnya.
Ketua Badko LPQ Kabupaten Tegal, KH Choirul Amin, membuka acara secara resmi sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta. Ia menegaskan pentingnya pemahaman terhadap kurikulum terpadu untuk memastikan arah visi pendidikan tetap satu, meskipun dengan perbedaan pendekatan metode.
“Kami berharap para guru TPQ dapat memahami kurikulum terpadu ini, sehingga pembelajaran al-Qur’an di semua lembaga tetap satu arah dalam visi pendidikan, meskipun dengan metode yang beragam,” tutur KH Choirul Amin.
Materi yang disampaikan dalam workshop antara lain penguatan kompetensi melalui tajwid, tahsinul qur’an, serta sinkronisasi antara metode pembelajaran yang digunakan dengan kurikulum terpadu yang telah dirancang oleh Badko LPQ Kabupaten Tegal.
Sementara itu, Ketua Badko LPQ Kecamatan Lebaksiu, Ustadz Fatah Yasin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menyelaraskan pemahaman para guru dalam mendidik santri agar tidak hanya mampu membaca, tetapi juga memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an.
“Workshop ini bertujuan membentuk kesamaan visi dalam pengajaran dasar-dasar agama Islam seperti rukun iman, rukun Islam, serta kompetensi baca-tulis al-Qur’an secara benar dan baik,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas diri seorang guru dalam membentuk karakter santri.
“Guru itu ibarat kayu dan murid adalah bayangannya. Jika kayunya bengkok, bayangannya pun tak akan lurus. Maka, penting bagi guru untuk selalu meluruskan diri dengan terus belajar,” tambah Fatah.
Ke depan, pembinaan serupa akan digiatkan secara berkala, minimal satu kali dalam dua bulan, sebagai upaya peningkatan kompetensi para guru TPQ, khususnya dalam bidang tajwid dan tahsinul qur’an.
Terpopuler
1
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
2
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
3
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
4
Persiapan Pelantikan JATMAN Capai 70 Persen, Ribuan Tamu Terkonfirmasi Hadir
5
Siswa SMPIT Al Fateeh Raih Juara MHQ Tingkat Kota Semarang, Harumkan Nama Sekolah
6
RA Miftahul ‘Ulum Krompakan Siapkan Generasi Penerus Aswaja Sejak Usia Dini
Terkini
Lihat Semua