Pesantren Al-Anwar Rembang Jadi Contoh Cegah Bullying di Pesantren di Jateng
Senin, 16 November 2020 | 12:00 WIB

Kegitan pelatihan pencegahan bullying dan disiplin positif di pesantren (NU Online Jateng/Aan Ainun Najib)
Aan Ainun Najib
Kontributor
Rembang, NU Online Jateng
Yayasan Setara dan UNICEF adakan pelatihan pencegahan bullying dan disiplin positif di pesantren, Sabtu-Senin (14-16/11) di Pondok Pesantren Al Anwar 4 Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Pesantren Al-Anwar 4 Sarang, Kabupaten Rembang ditunjuk oleh Yayasan Setara dan UNICEF sebagai pesantren percontahan dalam penerapannya di Jawa Tengah.
"Berbicara tentang kekerasan atau perlakuan salah terhadap anak bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di lingkungan sekolah maupun pesantren," kata Akhmad Syakur salah satu narasumber acara tersebut.
Secara umum lanjut Syakur, segala bentuk kekerasan bisa terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan. Namun, yang banyak ditemui adalah penghukuman fisik, atau biasa disebut 'corporal punishment'.
"Di sini kami memberikan solusi lain bagaimana menyikapi hal tersebut. Hukuman seharusnya sudah tidak lagi digunakan oleh guru. Alternatif lain adalah menerapkan disiplin positif," terangnya.
Disiplin positif ini lanjutnya, merupakan tindakan pendekatan pedagogi yang didasarkan pada kekuatan tindakan positif, rasa tanggung jawab (konsekuensi), pemahaman (logis), dialog dan penghargaan terhadap hak dan kebutuhan perkembangan anak.
"Disiplin positif didasarkan pada prinsip menghargai hak anak (empati), mendorong proses dialogis, melatih anak berpikir logis, mendidik anak untuk bertanggung jawab serta mengembangkan perilaku positif anak di masa yang akan datang," tutupnya.
Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak terus berupaya mencegah kekerasan dan memberikan perlindungan terhadap anak salah satunya di pesantren, di mana pesantren dalam proses belajar mengajarnya harus ramah terhadap Anak.
Pengasuh Pesantren Al-Anwar 4 Sarang Hj Nawal Nur Arafah Taj Yasin mendukung sepenuhnya program ini. Ia berharap dengan adanya pelatihan ini pencegahan kekerasan anak, hukuman, maupun bullying sudah tidak akan terjadi lagi di dunia pesantren.
"Kami berharap peserta pelatihan yang terdiri dari ustadz dan ustadzah Pesantren Al-Anwar 4 ini mampu mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang disiplin positif dan pencegahan bullying di Pesantren. Tentunya, mampu juga untuk menerapkannya," jelas istri Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen tersebut.
Ia melanjutkan, dengan menerapkan disiplin positif ini diharapkan ada kesepahaman antara ustadz dan santri. Tidak lagi ada yang namanya hukuman, yang ada adalah pemahaman tentang sebab akibat.
"Kami mendorong sikap dialogis ini menjadi sarana yang baik untuk menerapkan disiplin positif tersebut. Sehingga anak akan mengerti dan sadar apa sebab akibat dari apa yang telah ia lakukan," tutupnya.
Pelatihan disiplin positif untuk ustadz dan ustadzah di pesantren dan roots pencegahan bullying untuk santri agen perubahan di pesantren merupakan program kerja sama Yayasan Setara dan UNICEF 2019-2020.
Kontributor: Aan Ainun Najib
Editor: M Ngisom Cholil
Terpopuler
1
Bentrok FPI dengan PWI-LS, Ini Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang
2
Peringati Harlah ke-79, Muslimat NU Purworejo Launching Tiga Program Mustika sebagai Ikhtiar Dakwah dan Pemberdayaan
3
Khutbah Jumat: Sikap Orang Tua terhadap Guru Anak demi Kesuksesan dan Keberkahan
4
LP Ma’arif NU Magelang Gelar Rakerdima 2025: Kobarkan Semangat Digitalisasi Menuju Generasi Emas Berakhlak Mulia
5
Tolak Lima Hari Sekolah, IPNU-IPPNU Purworejo: Pendidikan Agama dan Budaya Tak Boleh Tersingkir
6
Lailatul Ijtima' PWNU Jateng: Jalankan Enam Visi Misi NU dengan Tulus, Raih Barokah Dunia Akhirat
Terkini
Lihat Semua