PCNU Pekalongan Tegaskan Sikap Tegak Lurus dengan PBNU dan Hanya Akui Hasil Kongres JATMAN Donohudan
Rabu, 8 Januari 2025 | 11:00 WIB
Pengajian Rutin Kitab At-Tibyan karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari di Kantor MWCNU Kedungwuni, Jalan Kebangkitan No. 9, Podo, Kedungwuni, Pekalongan, Ahad (5/1/2025).
Muhammad Syaikhul Alim
Kontributor
Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, menegaskan komitmen organisasi untuk tetap tegak lurus dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan hanya mengakui Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) hasil Kongres di Asrama Haji Donohudan, Solo. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada Pengajian Rutin Kitab At-Tibyan karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari di Kantor MWCNU Kedungwuni, Jalan Kebangkitan No. 9, Podo, Kedungwuni, Pekalongan, Ahad (5/1/2025).
"Nahdlatul Ulama lahir bukan hanya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai jam'iyyah, tetapi juga untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. NU hadir sebagai perekat bangsa, membawa misi kedamaian, pemberdayaan masyarakat, serta persatuan dan kesatuan bangsa," ujar KH Muslikh di hadapan pengurus MWCNU, masyayikh, dan warga Nahdliyyin.
Kiai Muslikh juga menyoroti ancaman terhadap persatuan NU, termasuk isu yang mencoba melemahkan peran thariqah.
"Thariqah sejak dulu menjadi bagian penting dalam NU. Namun, belakangan muncul fenomena yang mencoba meretakkan persatuan dengan mempertanyakan thariqah mana yang kita ikuti. Ini adalah upaya untuk melemahkan NU," jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan, PCNU Pekalongan bersama Rais Syuriyah dan pengurus lainnya mendukung penuh Kongres JATMAN di Donohudan.
"Kami tegaskan, JATMAN hasil Kongres Donohudan adalah bagian dari penguatan jam'iyyah. NU berbicara tentang jam'iyyah, bukan soal dikotomi muhibbin dan ghoiru muhibbin. Itu adalah pilihan personal, sementara NU adalah organisasi yang menitikberatkan pada persatuan," tegasnya.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Pekalongan, KH Baihaqi Anwar, menyampaikan bahwa Idaroh Syu'biyah JATMAN Kabupaten Pekalongan telah mengundang Idaroh Ghusniyyah se-Kabupaten Pekalongan untuk menyepakati sikap terkait Kongres JATMAN.
"Kongres JATMAN di Donohudan mendapat dukungan penuh. Adapun Muktamar JATMAN yang direncanakan di Pekalongan, kami tolak karena berada di luar koridor PBNU," katanya.
Ketua MWCNU Kedungwuni, KH Abdurrokhim, berharap pengajian rutin ini mempererat hubungan antara MWCNU dan PCNU.
"Forum ini menjadi sarana kesinambungan informasi dan gerakan, sehingga langkah kita tetap selaras dengan arahan PCNU," ungkapnya.
Kegiatan pengajian yang dihadiri pengurus PCNU Kabupaten Pekalongan, baik mustasyar, syuriyah, tanfidziyah, maupun pengurus lembaga dan badan otonom NU berlangsung lancar dan khidmat. Hadir pula pengurus ranting NU se-MWCNU Kedungwuni. KH Abdurrokhim berharap acara ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi warga Nahdliyyin, sekaligus memperkuat posisi NU sebagai perekat bangsa.
PCNU Pekalongan mengingatkan pentingnya penguatan jam'iyyah di tengah berbagai tantangan untuk menjaga kesolidan organisasi demi mewujudkan cita-cita besar Nahdlatul Ulama.
Terpopuler
1
Promosi Doktor H M Faojin: Strategi Implementasi Kebijakan PAI di Sekolah Non-Muslim untuk Moderasi Pendidikan Agama di Indonesia
2
Menghidupkan Warisan Ulama Nusantara, Ma’had Aly Amtsilati Gelar Seminar Manuskrip dan Pelatihan Tahqiq Bersama Nahdhatut Turats
3
PAC GP Ansor Margasari Adakan Rapat Kerja Perdana Masa Khidmat 2024-2027
4
Khasiat Doa Akhir Bulan Rajab dan Puasa Menurut KH Achmad Chalwani
5
Program Makan Bergizi Gratis Mulai Berjalan di Pati Meskipun Sempat Terlambat
6
Peringatan Harlah Ke-102 NU, PCNU Banjarnegara Tekankan Kebersamaan demi Harmoni Masyarakat
Terkini
Lihat Semua