Nasional

KH Achmad Chalwani Terpilih Sebagai Rais JATMAN 2024-2029, Tegaskan Pentingnya Khidmah dan Peran Thariqah dalam Sejarah

Senin, 23 Desember 2024 | 19:00 WIB

KH Achmad Chalwani Terpilih Sebagai Rais JATMAN 2024-2029, Tegaskan Pentingnya Khidmah dan Peran Thariqah dalam Sejarah

Rais Aali JATMAN periode 2024-2029 KH Achmad Chalwani

Boyolali, NU Online Jateng 

Kongres ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) menetapkan KH Achmad Chalwani dan Prof KH Ali Masykur Musa sebagai Rais dan Mudir ‘Aali JATMAN periode 2024-2029. Penetapan tersebut dilakukan melalui musyawarah Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh sembilan ulama dan disahkan dalam Sidang Pleno Kongres. Acara tersebut berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah pada Minggu (22/12/2024).


Dalam sambutannya, KH Achmad Chalwani menyampaikan sejarah penting perjuangan thariqah di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar bagi spiritualitas anggota Nahdlatul Ulama (NU) sejak berdirinya. Beliau menegaskan bahwa para pendiri NU, seperti KH Hasyim Asy’ari dan tokoh besar lainnya, termasuk KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), adalah pengamal thariqah.


“Ternyata pendiri NU itu thariqah, Gus Dur itu juga thariqah. Menjelang terpilihnya sebagai ketua PBNU tahun 1983, Gus Dur talkin baiat thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah kepada KH Sonhaji Jimbun, Giwangretno, Sruweng, Kebumen,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa thariqah turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, disebut sebagai putra thariqah, begitu pula Jenderal Abdul Haris Nasution, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang telah berbaiat kepada KH Mustain Romli dari Jombang. Bahkan, Pangeran Diponegoro yang dikenal sebagai pahlawan nasional juga merupakan pengamal thariqah.


“Saya sering mengatakan thariqah ikut menghantarkan kemerdekaan. Ketika Bung Karno membacakan teks proklamasi di Pegangsaan Timur, tampil putra thariqah mendampingi Bung Karno, yakni Mohammad Hatta. Ayahnya, Ustadz Haji Jamil, adalah guru Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah,” jelasnya.

 

Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah tersebut juga menyampaikan pesan KH Ahmad Dalhar Watu Congol tentang pentingnya wiridan setelah salat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah melalui bimbingan thariqah.


Sholat tanpo wiridan podo karo kapal tanpo penumpang, senajan kapale gede, kosong raono penumpange. Ning segoro kena ngombak goyang, ditumpaki ora tenang. Mulo sholat yen tanpo wiridan ra bakal khusyu’. Supoyo wiridane ajeg kudu ono guru jenenge thariqah,” pesannya.


Sebagai penutup, beliau meminta doa agar mampu memaksimalkan khidmahnya kepada JATMAN di tengah berbagai tanggung jawab, termasuk mengurus pesantren dan thariqah.


“Maka saya tolong doakan, mudah-mudahan betul-betul ada kesempatan untuk khidmah kepada JATMAN ini,” tuturnya.


Kiai Chalwani juga menegaskan bahwa khidmah kepada thariqah harus tetap menjadi prioritas meskipun tidak lagi berada dalam struktur kepengurusan. “NU ini khidmah di atas jabatan. Maka, walaupun panjenengan kadang-kadang nanti tidak ikut pengurus JATMAN pusat, tetap khidmahnya kepada thariqah jangan sampai berkurang,” pungkasnya.

 

Penulis: Khoirin Nisatun Nazilah