• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Regional

Oleh-oleh 'Perjalanan' Nabi Muhammad, Latih Kedisiplinan Umat Islam

Oleh-oleh 'Perjalanan' Nabi Muhammad, Latih Kedisiplinan Umat Islam
Habib Ja'far Shadiq Al-Musawwa saat memberikan tausyiah (Foto: dokumentasi)
Habib Ja'far Shadiq Al-Musawwa saat memberikan tausyiah (Foto: dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng

Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad sebagai sebuah sesuatu yang istimewa. Berbeda dari umumnya perintah Allah yang diterima melalui Malaikat Jibril, Shalat lima waktu sebagai kewajiban yang harus dilakukan dalam sehari semalam sekaligus menjadi pondasi umat Islam diterima oleh Rasulullah saat mi'raj bertemu Sang Pencipta semesta.

 

"Shalat merupakan kunci atau menjadi penentu amal ibadah yang lain," ucap Pengasuh Majelis Nabawi Nuruts Tsaqolain, Habib Ja'far Shodiq Al-Musawa dalam taushiyah dalam pengajian peringatan Isra Mi'raj di aula Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Semarang, Jalan Panda Barat No 44, Palebon, Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (12/3). 

 

Habib Ja'far menjelaskan, shalat lima waktu memiliki banyak keutamaan, salah satunya melatih kedisiplinan diri. "Orang yang mendirikan shalat merupakan orang-orang memiliki disiplin tinggi," ujarnya. 

 

Sebab, menurut dia salah satu keutamaan shalat mengajarkan kedisiplinan yang mencakup banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, misalnya disiplin dalam menjaga ucapan, disiplin dalam mengatur waktu, disiplin dalam menjaga pola makan, dan masih banyak kedisiplinan lainnya.  "Kebanyakan orang-orang sukses mereka yang memiliki kedisiplinan yang tinggi," tegasnya.

 

Adik ipar Habib Umar Al-Muthohar Semarang ini menuturkan, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina. Sementara Mi'raj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ketujuh hingga Sidratil Muntaha untuk menerima perintah shalat dari Allah Ta'ala. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.

 

Dalam peristiwa Isra Mi'raj tersebut, kata Habib Ja'far, Nabi Muhammad diperlihatkan banyak hal yang merupakan bagian dari tanda-tanda kekuasan Allah. "Baginda Nabi Muhammad dipertemukan dengan Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, dan sejumlah nabi lainnya serta peristiwa-peristiwa lainnya," terangnya. 

 

Kepala SMP IT PAPB Semarang, HM Ramelan mengajak masyarakat, khususnya wali murid dan siswa dalam momentum peringatan Isra Mikraj ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

 

"Banyak suri tauladan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW kepada kita, seperti menghormati orang tua, bertetangga, giat belajar, tidak mudah berputus asa, dan hal lainnya. Mari kita implementasi dalam keseharian kita," ajak Ramelan.  

 

Tampak hadir dalam pengajian tersebut, Pengurus Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama (YAPAPB) Wakil Katua I H Achmad Fuad, Wakil Ketua II H M Abdul Kodir, Sekretaris HM Sayuti, Wakil Sekretaris H Muhadi, dan Bendahara H Muntasir, serta bapak dan ibu guru, karyawan SMP IT PAPB dengan protokol kesehatan yang ketat. Sementara siswa dan para orang tua wali mengikuti secara online dalam jaringan. 

 

Kontributor: Ahsan Fauzi

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru