• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

NU Jateng Terbitkan Buku Pedoman Lembaga untuk Mengatur

NU Jateng Terbitkan Buku Pedoman Lembaga untuk Mengatur
Buku pedoman kerja lembaga PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Buku pedoman kerja lembaga PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Semarang, NU Online Jateng

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menerbitkan buku pedoman bagi lembaga bertujuan untuk mengatur perangkat organisasi agar tetap berada di bawah kendali dan koridor NU.


Sekretaris PWNU Jawa Tengah H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, buku pedoman kerja lembaga yang diterbitkan PWNU Jawa Tengah untuk mengatur dan mengarahkan lembaga agar berjalan secara efektif dan efisien baik di internal mauun eksternal organisasi.


"Kami berharap, dengan terbitnya buku pedoman ini, lembaga semakin efektif dalam menjalankan program. Karena lembaga merupakan perangkat kerja NU, maka dalam setiap gerak dan langkahnya harus di bawah kendali NU," ujarnya kepada NU Onlline Jateng di Semarang, Senin (3/5).


Dijelaskan, saat ini khususnya di PWNU Jateng terdapat 18 lembaga yang berfungsi sebagai pelaksana program dan kebijakan PWNU yang berkaitan dengan bidang tertentu. Oleh karena itu, seluruh perangkat lembaga wajib tunduk pada induk organisasinya, yakni NU.


"Karena lembaga adalah perangkat organisasi NU, maka segala aktivitas kegiatannya harus tunduk dan sepengetahuan NU," tegasnya.


Hudallah menegaskan, setiap lembaga yang akan menggelar kegiatan harus mendapat pengesahan dan persetujuan terlebih dahulu oleh NU. "Demikian pula jika lembaga akan melakukan kerja sama dengan pihak lain harus mendapat persetujuan dari NU dan yang berhak menandatangani MoU adalah NU, dalam hal ini PWNU untuk tingkat Jawa Tengah," ucapnya.


Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Musahadi memandang buku pedoman kerja lembaga sangat penting untuk diterbitkan sebagai pedoman pelaksanaan dalam menjalankan program di lembaga.


"Meski tidak diatur secara rinci hingga mengatur sanksi apabila lembaga yang tidak taat atas pedoman yang ada, setidaknya lembaga memiliki koridor nama yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan," terangnya.


Baginya, buku pedoman lembaga tidak mengatur secara detail justru memberikan ruang kreativitas untuk tetap bisa berkarya, sehingga lemaga bisa tetap leluasa menjalankan program-program NU sesuai bidangnya masing-masing.


"Saya berharap buku pedoman kerja lembaga segera disosialisasikan hingga tingkat ranting. Sehingga seluruh perangkat yang ada memiliki pemahaman yang sama," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony

Editor: Samsul Huda



Regional Terbaru