Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah meluncurkan buku pedoman kerja lembaga dan administrasi kesekretariatan bersama acara buka bersama dan silaturahim pengurus PWNU dan lembaga tingkat wilayah di Semarang, Senin (3/5).
Ketua PWNU Jawa Tengah HM Muzamil mengatakan, buku pedoman dibuat untuk mengatur kinerja lembaga yang berlaku hingga tingkat ranting se-Jawa Tengah. Dengan pedoman yang diterbitkan PWNU diharapkan seluruh kegiatan lembaga tetap dalam koridor dan petunjuk induk organisasinya, yakni Nahdlatul Ulama (NU)
"Buku pedoman kerja lembaga dibuat agar pelayanan dapat berjalan secara efektif dan efisien baik secara internal maupun eksternal NU," tegasnya.
Dijelaskan, buku pedoman yang mengatur tata cara pelaksanaan program harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari NU di masing-masing tingkatan. "Ini bukan untuk mengebiri lembaga, akan tetapi lebih kepada fungsi koordinasi. Karena lembaga merupakan perangkat NU, terangnya.
Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Musahadi menilai, buku pedoman yang diterbitkan PWNU Jateng cukup baik, agar lembaga tetap dalam koridor organisasi induknya, yakni NU.
"Pengaturan pedoman secara detail memang baik. Akan tetapi berakibat pada tidak ada kreativitas lembaga. Maka jika ada usulan dibuat secara detail, menurut saya tidak perlu," ucapnya.
Prof Musa berharap buku pedoman yang diterbitkan PWNU bisa diterapkan dengan segera hingga tingkat ranting, sehingga lembaga di lingkungan NU sebagai perangkat yang strategis bisa berjalan sesuai dengan koridor yang ada.
Dalam kesempatan buka bersama, Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Jawa Tengah menyerahkan 3 sertifikat Hak Milik (HM) atas tanah PWNU di Kecamatan Gunungpati.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda
