Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang mengirimkan 10 mahasiswanya ke Negara Korea Selatan dan Jepang untuk mengikuti program pengabdian masyarakat internasional di kawasan pantai dan lokasi situs-situs cagar budaya Unesco di dua negara itu.
Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali mengatakan, selama berada di dua negara di kawasan Asia Timur itu mahasiswa Unwahas akan melakukan kegiatan interaksi dan mendampingi masyarakat dalam memelihara kawasan pantai di Korea Selatan dan Jepang.
"Selain itu mereka selama di Korea Selatan dan Jepang juga akan mengikuti program upaya pemeliharaan cagar budaya dengan didampingi dua LSM atau NGO mitra Unwahas dan Unesco," kata Prof Mudzakir.
Prof Mudzakir yang juga Ketua Lembaga Perguruan Tinggi NU Jateng mengatakan hal itu usai upacara pelepasan peserta program pengabdian masyarakat internasional ke Korea Selatan dan Jepang (International Community Engagement To South Korea and Japan On July 2023) di Aula Dekanat Unwahas Semarang, Kamis (6/7).
Disampaikan, dua lembaga swadaya masyarakat yakni NGO international yang bergerak di bidang pendidikan global, pengembangan masyarakat, pemberdayaan relawan internasional untuk perdamaian.
Mereka lanjutnya, akan mengikuti program ini selama dua minggu. Jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini sebanyak 10 orang. Sebelum diberangkatkan ke dua negara itu mereka diikutsertakan dalam program pembekalan.
Kepala Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) Unwahas KH Nanang Nurcholis menjelaskan, program pengabdian masyarakat internasional ini merupakan yang pertama diselenggarakan Unwahas.
"Dari 10 mahasiswa yang mengikuti program ini delapan orang mengikuti program di Korea Selatan, mereka itu Luluk Yusrul Hana (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Adik Mas Joni dan Ayfa Pradana Sofyan (FISIP) dan Lusy Hidayah (FKIP)," ucapnya.
Selanjutnya, Nur Widad Mazaya, Shoimah Lailah, Mulia Sari (ketiganya mahasiswa Program Pasca Sarjana) dan Ibnu Dwi Putra (Fakultas Hukum). Sedang yang mengikuti program pengabdian ke Jepang sebanyak dua mahasiswa, mereka itu Nur Sabilla Dwi Hardjono (FISIP) dan Aisyatul Latifah (Fakultas Kedokteran).
"Program ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dan Unwahas, karena itu akan kami lanjutkan pada masa-masa mendatang," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
