• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 15 Mei 2024

Regional

Legislator DPR RI: Muslimat NU Harus Tampil Tangani Kasus Stunting dan KDRT

Legislator DPR RI: Muslimat NU Harus Tampil Tangani Kasus Stunting dan KDRT
Pelantikan dan Raker PC Muslimat NU Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Pelantikan dan Raker PC Muslimat NU Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng
Anggota DPR RI yang juga Ketua Dewan Pakar Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang Eva Yuliana meminta agar ibu-ibu yang tergabung dalam Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang ikut andil dan berperan aktif dalam menangani kasus 'Kekerasan Dalam Rumah Tangga' (KDRT) dan Balita stunting.


"Muslimat tidak bisa lepas dari the power of emak-emak. Karena muslimat itu seorang ibu dan seorang ibu adalah madrasah pertama bagi putranya.Maka bisa ditarik kesimpulan peran muslimat tidak hanya untuk NU, tapi untuk bangsa ini sangat besar sekali," kata Eva kepada NU Online Jateng, Sabtu (26/2).


Menurutnya, Muslimat NU itu madrasah pertama untuk bangsa Indonesia, sehingga penting sekali kita membekali Muslimat NU dengan kemajuan teknologi yang ada, perkembangan dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang ada. 


"Dengan demikian para ibu mampu beradaptasi dengan peradaban manusia yang semakin maju," urainya.


Lebih lanjut anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini memaparkan bahwa kasus KDRT sejatinya sudah sejak lalu ada. Dirinya mendorong Muslimat untuk berperan aktif bagaimana membantu masyarakat, terlebih pada meminimalisir dan mencegah adanya tindakan yang mengarah pada KDRT atau tindak pidana kekerasan seksual.


"Kedua, Muslimat NU ini berperan aktif menjadi pendamping untuk ikut mengayomi, melindungi masyarakat secara luas, tidak hanya Muslimat NU yang apabila ada yang mohon maaf menjadi korban KDRT atau korban tindak pidana kekerasan seksual," terangnya.


Oleh karena itu dirinya memberikan poin-poin penting yang harus diketahui dalam mendampingi kasus KDRT, agar ada pemahaman dalam rapat kerja ini tentang jalur hukum yang harus ditempuh, tentu mengantarkan dan melindungi dengan bekerjasama dengan pihak kepolisian yang berwajib menerima dan melakukan proses hukum selanjutnya.


Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah Prof Hj Ismawati mengungkapkan pentingnya mencegah balita stunting. Sebab katanya, balita stunting tidak hanya menjadikan secara fisik pertumbuhan anak tidak maksimal (kerdil), namun juga adanya gejala tidak berkembangnya otak sehingga anak tidak memiliki kecerdasan sebagaimana lazimnya.


"Terkait kasus KDRT saya mengingatkan tidak hanya terjadi secara fisik saja. Lebih dari itu ada KDRT dalam bentuk tekanan mental, baik hal itu dilakukan oleh mertua maupun suami harus diminimalisir. Selain itu, juga meminta agar para kader Muslimat NU menikahkan putra dan putrinya di usia yang matang," pesannya.


Sejalan dengan hal itu, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini pun menyoroti adanya perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama, terlebih hal itu dipamerkan dengan undangan yang memuat foto prewedding yang mesra.


"Jangan katakan ini (foto mesra prewedding) sudah umumnya, tapi kita yang ajarkan bagaimana etika agama, jelas belum halal kok fotonya sudah pegangan tangan," pungkasnya.


Pelantikan dan rapat kerja yang digelar di Taman Kanak-kanak (TK) Tarbiyatul Athfal 01, Tlogosari, Pedurungan Kota Semarang pada Kamis (24/2) memang istimewa. Sebab, Wakil Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryati Rahayu hadir memberikan sambutan dan melakukan peluncuran usaha foto copy Muslimat NU Kota Semarang. Dia juga ikut dilantik sebagai salah satu Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang. 


Sementara, Wali Kota Semarang H Hendrar Prihadi dan anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana yang sekaligus Ketua Dewan Pakar Muslimat NU Kota Semarang ikut hadir memberikan pembekalan rapat kerja.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru