• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

Lakukan Pembaretan, Ansor Jateng: Ini Dua Karakteristik Banser 

Lakukan Pembaretan, Ansor Jateng: Ini Dua Karakteristik Banser 
Kegiatan pembaretan anggota Banser Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)
Kegiatan pembaretan anggota Banser Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)

Tegal, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah H Sholahudin Aly mengingatkan bahwa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di dalam dirinya ada dua karakteristik sekaligus menjadi satu. 


"Karakteristik pertama yang dimiliki Banser adalah karakteristik pasukan. Banser dibentuk, Banser dibuat, Banser dididik digembleng untuk menjadi pasukan. Pasukannya Ansor dan pasukannya NU," ujarnya.


Hal itu dikatakan saat memberikan pengarahan pada Apel pelepasan longmarch pembaretan 3000 lebih Banser Satkorcab Kabupaten Tegal, Ahad (25/12/2022) di Gedung PCNU Kabupaten Tegal.


Disampaikan, sebagai pasukan Banser harus tahu yang namanya garis komando. Tidak boleh, ada orang asal pakai jaket Banser kasih komando. 


"Karena jaket itu hanya aksesoris. Bisa beli di manapun, tidak perlu Diklatsar. Pasukan harus tahu garis komandonya ada di mana, tidak boleh jalan sendiri sendiri," tegasnya. 


Menurutnya, sebagai pasukan berarti kita harus siap di dalam barisan, harus tahu yang namanya instruksi dan komando harus dilaksanakan.





Kedua lanjutnya, karakteristik yang melekat dalam Banser yakni karakteristik santri. Kita ikut Ansor, kita ikut Banser sama-sama dalam rangka untuk menjadi santrinya Hadratus Syekh Mbah KH Hasyim Asyari. Khidmah di dalam NU, khidmah melalui Ansor, khidmah melalui Banser.


"Sebagai santri, maka Banser harus punya sikap yang rendah hati dan tawadhu. Tidak boleh gumedhe, tidak boleh arogan. Kita sebagai santri harus selalu rendah hati, tetapi jangan ditanya kalau ada yang mengganggu," ungkapnya.


Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Tegal Nurfanani mengingatkan kepada seluruh kader Ansor Banser bahwa menjelang tahun 2024 memasuki tahun politik. Tahun di mana kita akan diuji kesolidannya dan ketaatannya terhadap pimpinan. 


"Oleh karena saya sampaikan, konsekuensi menggunakan seragam Ansor Banser harus siap dipimpin, harus taat terhadap pimpinan. Kalau tidak siap silahkan keluar barisan," tegasnya.


Barisan kita sambungnya, harus lebih rapi dan solid. Kita jangan lagi mau diadu domba dan mudah dicerai berai. Ansor Banser bukanlah gerombolan orang, tapi Ansor Banser adalah organisasi (jamiyah). 


“Artinya, siapa saja tidak boleh memberikan komando, selain pengurus yang diberi wewenang dan disumpah oleh organisasi. Kita ini orang-orang yang terorganisasi. Selalu bergerak dalam satu barisan, tetap dalam satu komando," tandasnya.


Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Tegal M Mashadi Zaeni kepada NU Online Jateng, Selasa (27/12/2022 menjelaskan, kegiatan pembaretan Banser Tahun 2022 diikuti oleh 3221 anggota Banser Kabupaten Tegal.


"Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Diklatsar Banser, sehingga anggota Banser yang sudah dinyatakan lulus dalam Diklatsar diharuskan mengikuti kegiatan pembaretan," pungkasnya.


Kontributor: Nurkhasan


Regional Terbaru