Ketua PCNU Cilacap: NU Harus Terstruktur, Terstandar, dan Terkoneksi

Cilacap, NU Online Jateng 

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, KH Paiman Sahlan menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sejak awal didirikan memiliki tujuan sebagai jam’iyah diniyah ijtima’iyyah, yakni organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi wadah perjuangan para alim ulama. 

 

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Turba (Turun ke Bawah) PCNU Cilacap bersama jajaran Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wanareja, yang digelar di Gedung MTs Al Ikhsan, Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja.

 

Menurut Kiai Paiman, NU hadir untuk menjawab kebutuhan umat dalam bidang agama dan sosial kemasyarakatan dengan berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Ia menegaskan, NU bukan organisasi politik, apalagi organisasi stempel. 

 

"Reposisi NU harus jelas; kuat di atas, kokoh di bawah," tegasnya dikutip dari laman resmi PCNU Cilacap pada Selasa (24/6/2025)

 

Ia juga menyoroti pentingnya struktur NU yang utuh dan koheren, mulai dari tingkat pusat (PBNU), wilayah (PWNU), cabang (PCNU), hingga tingkat MWCNU, Ranting dan Anak Ranting. 

 

"Koherensi ini penting, karena semua tingkatan membawa agenda dan program yang saling berkaitan dalam satu kesatuan gerak," ujarnya.

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Paiman juga menekankan bahwa organisasi yang baik harus memiliki arah dan sistem kerja yang jelas. Untuk itu, PCNU Cilacap telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) PCNU untuk lima tahun ke depan.

 

Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi, PCNU Cilacap memberikan apresiasi kepada dua Pengurus Ranting NU (PRNU) berprestasi di wilayah MWCNU Wanareja, yakni PRNU Adimulya dan PRNU Purwasari. Kedua ranting tersebut menerima bantuan berupa perangkat laptop guna mendukung tata kelola organisasi.

 

"Semoga bantuan ini bisa memperkuat administrasi dan manajemen organisasi PRNU agar lebih baik dan kokoh," pungkasnya.