• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Jatman Pekalongan Gelar Taman Sufi dan Pengukuhan Pengurus MATAN

Jatman Pekalongan Gelar Taman Sufi dan Pengukuhan Pengurus MATAN
Kegiatan 'taman sufi dan pelantikan MATAN kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Dok)
Kegiatan 'taman sufi dan pelantikan MATAN kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Idarah Syu'biyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jarman) Kota Pekalongan menggelar acara 'Taman Sufi dan Pengukuhan Pengurus Mahasiswa Ahlit Thariqah A-Mu'tabarah An-Nahdliyah (MATAN) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Syafi'i Akrom, Ahad (28/1/2024).


Rais Jatman Pekalongan Habib Hasyim Basyaeban mengatakan, mahasiswa sebagai agen dari perubahan sangat ditunggu perannya dalam mewarnai corak kehidupan berbangsa dan bernegara. 


"Oleh karena itu, anggota MATAN harus dibimbing, diarahkan dan mendapatkan perhatian secara khusus dalam pengkaderan agar tidak terjerumus dalam pemikiran-pemikiran sesat," ujarnya di hadapan 49 peserta dan tamu undangan.


Menurutnya, mereka butuh wadah untuk mengolah jiwa mereka yang rindu akan khaliqnya, yang selalu ingin menyebut nama-Nya dan juga untuk mengasah intuisi mereka agar bisa wusul kepada Allah Swt. 


"Alasan-alasan inilah yang melatarbelakangi terbentuknya MATAN sebagai wadah para mahasiswa untuk bersama-sama mendalami dunia tarekat dan menanamkan ajaran-ajaran luhur," terangnya.


Demi mewujudkan cita-cita para leluhur itulah lanjutnya, maka Pengurus Cabang Jatman Kota Pekalongan mengadakan kaderisasi MATAN, menjembatani para mahasiswa yang ingin mendalami dunia spiritual dalam bingkai Taman Sufi.
 


Dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Senin (29/1/2024) Abu Hasyim menegaskan, kegiatan taman sufi tidak lain untuk menumbuhkan khidmah kepada para masyayikh dengan prinsip Iltizam at-Tha’at sebagai upaya menyambungkan ruh manusia dengan ruh para masyayikh agar manhajnya tidak melenceng dari manhaj mereka.


“Matan ini dibangun atas 5 dasar utama, yaitu tafaqquh fiddiin, iltizam at-tha’at, tashfiyatul qalb wa tazkiyatun nufus, hifzul aurad wal Adzkar, dan khidmah lil ummah,” ungkapnya.


Kelima dasar utama ini sambungnya, kemudian dijabarkan dalam tiga tema besar yang dipresentasikan oleh Habib Abu Hasyim Basyaiban yang menjabarkan tentang keaswajaan, KH Mansur Nasri Daimun yang menjabarkan tentang tasawuf dan tarekat,dan KH Muhlisin Abdul Chalim ketua LBM Kota dan juga Pengasuh Pesantren Modern Al-Qur’an Buaran  menjelaskan tentang ke-Matanan.


Di akhir acara akan ada rencana tindak lanjut setelah kegiatan Taman Sufi, sekaligus pengukuhan Pengurus Matan Cabang Kota Pekalongan yang diketuai oleh Kiai Mathori Nur Hadi Pengasuh Pesantren Anwarul Mubarak Medono. (*)


Regional Terbaru