• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 13 Mei 2024

Regional

IPNU-IPPNU Jateng Targetkan di Setiap Sekolah Ma'arif Ada Komisariat

IPNU-IPPNU Jateng Targetkan di Setiap Sekolah Ma'arif Ada Komisariat
Gelaran Konfercab IPNU-IPPNU Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Muqtafaiz)
Gelaran Konfercab IPNU-IPPNU Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Muqtafaiz)

Boyolali, NU Online Jateng
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah sedang mengusahakan terbentuknya Pimpinan Komisariat (PK) di setiap sekolah yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU.


Ketua PW IPPNU Jateng Dwi Sangita mengatakan, kehadiran pimpinan komisariat di lingkungan LP Ma'arif NU merupakan kebutuhan mendesak sebagai realisasi dari hasil Kongres IPNU-IPPNU di Bojonegoro, Jawa Timur yakni ‘IPNU-IPPNU Back To School’.


"Hingga saat ini masih banyak lembaga pendidikan di lingkungan Ma'arif di Jateng belum membentuk komisariat IPNU-IPPNU," ujarnya saat pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Boyolali di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMKNU) Klego (20/5/2023). 


Disampaikan, PW IPNU-IPPNU Jateng sedang menyusun mekanisme agar setiap sekolah di bawah LP Ma’arif NU bisa langsung terbentuk pimpinan komisariat dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) tinggal merawat dan mendampingi saja. 


"IPNU-IPPNU Boyolali diminta bekerja sama mengaktifkan anggotanya dari tingkat cabang, anak cabang, ranting hingga anak ranting dan lebih utamanya tingkat komisariat. Dari 22 kecamatan yang ada di Boyolali hanya ada 21 yang aktif. Berarti masih ada satu kecamatan yang belum aktif. Maka dari itu mari kita bekerja sama bagaimana caranya agar kecamatan tersebut bisa aktif,” ucapnya.


Terkait Konfercab dirinya menyampaikan bahwa konfercab merupakan forum tertinggi di tingkat kabupaten atau kota. Dwi mengajak seluruh peserta untuk merumuskan segala kebijakan strategis melalui forum tersebut. 



Ketua IPNU dan IPPNU Boyolali terpilih (Foto: Dok)


"Konfercab bukan hanya forum pemilihan ketua saja, melainkan juga sebuah forum untuk saling bertukar ide dan gagasan demi memajukan IPNU-IPPNU Boyolali," tegasnya. 


Selain memberikan sambutan yang cukup gamblang, Dwi juga memohonkan maaf atas ketidakhadirannya Irfan Khamid Ketua PW IPNU Jateng. Irfan tidak bisa hadir karena sedang menghadiri acara Konfercab di Purbalingga. 


“Ketua Irfan beserta jajarannya sudah mengagendakan untuk bisa bertemu dengan rekan-rekannita di sini, tapi karena adanya dua tempat yang perlu kami datangi akhirnya kami berbagi tugas," ungkapnya. 


Ketua PC IPNU Boyolali Wildan mengajak pelajar NU Boyolali agar menjadi kader yang progresif dan normatif. Dikatakan bahwa IPNU-IPPNU dibekali oleh pola belajar progresif yang artinya mampu menggambarkan dan menuangkan ide-ide progresif serta relevan untuk sekitarnya. 


"Selain progresif, IPNU-IPPNU juga dibekali oleh pola belajar yang normatif yang artinya seorang pelajar harus selalu berintegrasi dengan adab, akhlak, sopan-santun, dan niat baik yang disandarkan kepada Allah SWT," katanya. 


Wakil Ketua Panitia Konfercab Farhan Alimuddin kepada NU Online Jateng, Rabu (24/5/2023) menjelaskan, serangkaian acara konfercab berjalan dengan lancar. "Peserta konfercab sepakat menunjuk Ahmad Subki Masyhudi sebagai Ketua IPNU terpilih dan Atika Muallifah sebagai Ketua IPPNU Boyolali," pungkasnya.


Pengirim: Muqtafaiz, Sulistyawan


Regional Terbaru