• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Himpunan Pengusaha Santri Jateng Luncurkan 1000 Inkubator Bisnis Santri

Himpunan Pengusaha Santri Jateng Luncurkan 1000 Inkubator Bisnis Santri
Penyerahan hadiah juara 1 lomba bussiness plan HIPSI Jateng di Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Penyerahan hadiah juara 1 lomba bussiness plan HIPSI Jateng di Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng 
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Jawa Tengah menggelar peluncuran 1000 Inkubasi Bisnis Santri dan Koperasi Sumber Lawang Berkah di hotel Normas Semarang, Sabtu (30/10) siang.

 

Menurut Ketua DPW HIPSI Jawa Tengah Fatah Rosihan Afandi, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menyemarakkan Hari Santri 2021. Bentuknya berupa lomba bussiness plan atau rencana bisnis. 

 

"Alhamdulillah pesertanya antusias banyak sekali. Kita pilih 10 besar terbaik. Juara pertama kita kasih hadiah Rp5 Juta sebagai pembinaan, tambahan modal buat mereka, hadiah (juara) kedua uang pembinaan sebesar Rp3 juta, dan juara ketiga uang pembinaan sebesar Rp2 juta," kata Fatah.

 

"Bagi peserta yang menempati juara 4 sampai 10 mendapat penghargaan berupa uang pembinaan sebesar Rp500 ribu," imbuhnya.

 

Sebagai puncak rangkaian kegiatan, DPW HIPSI Jawa Tengah juga melakukan peluncuran koperasi dan 1000 inkubator bisnis santri, "Kita menggelar peluncuran koperasi sumber lawang berkah yang akan dijadikan naungan untuk menampung profit hasil bisnis dari program HIPSI di Jawa Tengah. Hari ini kita juga luncurkan 1000 inkubasi bisnis santri yang pendampingan pelatihan dan bahkan tempat sampai permodalan," terangnya.

 

Dia sebut beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIPSI kabupaten/kota hadir sebagai perwakilan. Antara lain DPD HIPSI Kabupaten Demak, Jepara, Pati, Grobogan, Kendal, dan Temanggung

 

"Sektor awalnya berupa pelatihan di pesantren dan kampus. Untuk menyiapkan pelaku usaha paling tidak 2 semester untuk kita menggodok 5 sampai 10 orang dalam satu tim," paparnya.

 

 

Janu Hari Setiawan mewakili kelompok Nusantara Farm yang meraih juara pertama mengajukan rencana rehabilitasi pohon alpukat. Bisnis menggunakan teknologi untuk memenuhi pasar.

 

"Kita punya sistem barcode. Jadi setiap pohon (alpukat) kita barcode, pohon itu berbuah bulan apa kita tahu. Di situ kita menjaga kualitas dan kuantitas. Nanti Januari permintaan pasar dari Jakarta, super market termasuk dari Kementrian Koperasi kemarin sudah menggandeng kami, kebutuhan pasar sekitar 10 ton per bulan,"

 

Sementara Penggerak Inkubator Bisnis Indonesia Nur Hadi hadir untuk memberikan motivasi bisnis. Dalam motivasinya, ia mengatakan dinamika santri mengalami kemajuan yang cukup pesat. Yakni santri mampu lepas dari paradigma klasik sebagai kaum marjinal. 

 

"Pada mulanya santri dikonotasikan sebagai kaum marjinal, pola pikirnya tradisional, tapi tidak dengan santri sekarang," kata Nur Hadi.

 

Nur Hadi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus pun mengaku bangga banyaknya santri yang membuktikan dirinya mampu bersaing di dunia profesi. 

 

"Tidak sedikit santri kita membuktikan dirinya sederajat dengan yang lain. Ilmuwan kampus banyak didominasi santri, saya bangga untuk itu," tegasnya.

 

Nur Hadi juga menilai perkembangan santri yang nampak saat ini sebagai kesempatan awal, pemantik perkembangan santri untuk berbisnis. "Penguasaan teknologi sekarang juga dikuasai santri. Banyak santri yang hafal Al-Qur'an atau ahli kitab salaf juga mengusai teknologi," ungkapnya.

 

Dirinya juga menyebut, pendidikan pesantren berhasil mencetak kemandirian santri. Hal itu terbukti dengan tidak bergantung pada sektor dunia kerja. "Santri itu mandiri, tidak tergantung kepada perusahaan, atau pegawai negeri. Sejak awal dia disiapkan untuk mandiri. Mandiri adalah inti dari entrepreneurship," tandasnya.

 

Untuk itu, dia berharap agar para pelaku usaha baru, khususnya santri agar tetap memperjuangkan bisnis yang telah dirintis dari nol. "Semua kesuksesan dimulai dari nol. Tidak ada nol tidak ada kesuksesan. Orang hebat memulai semuanya dari nol," pungkasnya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru