Gema Tradisi di Kampus Moderasi: Mahasiswa UIN Walisongo Rayakan Keragaman Budaya
Rabu, 28 Mei 2025 | 15:00 WIB

Forum Silaturahmi antar Daerah (Forsida) menggelar Festival Budaya bertajuk Gema Tradisi di Kampus Moderasi. Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (27/5/2025) di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo
Muhammad Miftahul Khoir
Kontributor
Semarang, NU Online Jateng
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bekerja sama dengan Forum Silaturahmi antar Daerah (Forsida) menggelar Festival Budaya bertajuk Gema Tradisi di Kampus Moderasi. Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (27/5/2025) di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo ini bertujuan untuk merayakan dan melestarikan kekayaan budaya nusantara di lingkungan kampus.
Ketua Panitia Festival, Muhammad Naufal Nafis, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang apresiasi terhadap keberagaman budaya di kalangan mahasiswa.
“Dengan mengapresiasi budaya masing-masing, kita dapat membangun toleransi di antara mahasiswa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis keislaman dan kebangsaan, UIN Walisongo memiliki tanggung jawab menjadi teladan dalam menjaga kerukunan dan menghormati budaya antar daerah.
Festival budaya ini diikuti oleh 19 Organisasi Daerah (Orda) yang menampilkan berbagai tarian khas masing-masing daerah. Pertunjukan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan edukasi dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada seluruh sivitas akademika.
Ketua Forsida, Muhammad Nur Afifullah, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen mahasiswa dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya.
“Kita harus ingat bahwa kita adalah duta budaya dari daerah masing-masing. Jangan sampai budaya kita hilang seiring waktu,” ujar Afifullah.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga warisan budaya agar tetap dikenal dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Senada dengan itu, Ketua DEMA UIN Walisongo, Muhammad Mutasim Billah, menekankan urgensi diskusi budaya di tengah arus globalisasi yang semakin deras.
“Melestarikan budaya adalah tanggung jawab kita sebagai generasi muda. Ini adalah investasi untuk masa depan,” tegasnya.
Mutasim juga menyampaikan bahwa UIN Walisongo memiliki visi sebagai kampus riset terdepan berbasis kesatuan ilmu. Untuk mendukung visi tersebut, menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam riset-riset budaya harus terus ditingkatkan.
Ia berharap kegiatan festival budaya ini menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran dan kontribusi mahasiswa terhadap pelestarian budaya dalam konteks akademik dan kehidupan sosial.
Terpopuler
1
Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat, Apakah Masih Wajib Shalat Jumat?
2
Mikrofon Kemanusiaan: Kekuatan Media Menjadi Jembatan Kepedulian
3
Yuni Yusrotin, Anak Tukang Becak Asal Bojonegoro Raih Wisudawan Terbaik di UIN Walisongo Semarang
4
Semarang Zoo Tambah Tiga Koleksi Satwa Baru, Upaya Tingkatkan Daya Tarik dan Edukasi
5
Pemkab Pati Larang Sound Horeg, Ketua PCNU: Lebih Banyak Mafsadatnya
6
IKA PMII Pati Soroti Kenaikan PBB hingga 250 Persen, Desak Pemkab Jelaskan kepada Publik
Terkini
Lihat Semua