Pendidikan Tinggi

KPI Pusat Gelar Bimtek Pengawasan Penyiaran Pilkada 2024 di UIN Walisongo

Senin, 9 September 2024 | 20:00 WIB

KPI Pusat Gelar Bimtek Pengawasan Penyiaran Pilkada 2024 di UIN Walisongo

(Foto: Dok. Istimewa)

Semarang, NU Online Jateng  


Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengawasan Penyiaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Kegiatan ini bertema “Siaran Berkualitas Pilkada Bermartabat”, dilaksanakan di Auditorium Kampus 1 UIN Walisongo, Senin (9/9/2024).


Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, menjelaskan bahwa sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, isi siaran terkait Pemilu wajib dijaga integritasnya dan tidak boleh memihak pada kepentingan golongan tertentu. Oleh karena itu, KPI bertugas mengawasi seluruh siaran di televisi maupun media sosial.


“Media saat ini sudah menyasar anak-anak, mereka sudah memiliki smartphone sendiri untuk mencari informasi," ujarnya dalam sambutan.


Menurut Ubaidillah, media harus menyajikan informasi secara bijaksana dan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta menghindari pemberian panggung kepada satu pasangan calon saja.


Sementara itu, Ketua Korps PMII Putri (Kopri) Pengurus Besar (PB) PMII, Wulan Sari Aliyatus Solikhah, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam Pilkada. Ia menyampaikan bahwa mayoritas demografi Indonesia berusia 16-39 tahun, dan mahasiswa sebagai bagian dari pemuda memiliki akses luas terhadap informasi serta peran penting dalam menyebarkan informasi dan melawan disinformasi, khususnya terkait Pilkada.


“Mahasiswa tidak seharusnya alergi terhadap partai politik, karena itu adalah jalan menuju kewenangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas Wulan.


Wulan juga menambahkan bahwa meskipun institusi seperti partai politik sering kali memiliki citra buruk, mahasiswa harus memahami bahwa dalam politik tidak ada hitam-putih, melainkan dinamika 'abu-abu' dalam proses pembentukan kebijakan. Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus memahami realitas politik tersebut.


Ia memberikan solusi agar mahasiswa aktif dalam Pilkada dengan bekerja sama melalui organisasi-organisasi guna membahas pentingnya partisipasi. Partisipasi dalam Bimtek juga dapat membantu mahasiswa memahami mekanisme pemilu dan berperan dalam sosialisasi Pilkada.