Pendidikan Tinggi

Dosen STAI Ki Ageng Pekalongan Bahas Konsep Green Zakat di ICONZ ke-8 ITB

Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:00 WIB

Dosen STAI Ki Ageng Pekalongan Bahas Konsep Green Zakat di ICONZ ke-8 ITB

Khairul Anwar, berpartisipasi sebagai presenter dalam acara International Conference on Zakat (ICONZ) ke-8 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa-Kamis (17-19/12/2024)

Bandung, NU Online Jateng

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STAI Ki Ageng Pekalongan, Khairul Anwar, berpartisipasi sebagai presenter dalam acara International Conference on Zakat (ICONZ) ke-8 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa-Kamis (17-19/12/2024). Konferensi bergengsi ini mengangkat tema "The Zakat Contribution Towards the World Poverty Alleviation and Welfare" dan diselenggarakan oleh BAZNAS RI bekerja sama dengan Kementerian Agama RI dan ITB.


Khairul Anwar mempresentasikan makalahnya yang berjudul "Green Zakat Concept: A Strategy for Utilizing Zakat Funds for Environmental Sustainability" yang sebelumnya lolos seleksi ketat oleh panitia. Dalam paparannya, Khairul menjelaskan pentingnya zakat produktif untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.


“Berdasar literatur pustaka yang saya baca, pendistribusian zakat bisa dalam bentuk pembiayaan atau pemodalan komunitas berbasis lingkungan (Green Funds), seperti pemodalan pada pertanian pedesaan (suburb farming), pertanian perkotaan (urban farming), perikanan, dan yang berorientasi pada lingkungan,” ungkapnya.


Ia juga menyampaikan rasa syukur dapat mewakili STAI Ki Ageng Pekalongan di forum internasional yang melibatkan instansi negara dan berbagai pemangku kepentingan.


“Tentu saya sangat senang bisa hadir di tengah orang-orang hebat yang ada di kegiatan ini,” ujarnya. Khairul juga menjadikan keikutsertaannya sebagai kesempatan untuk belajar, terutama dalam meningkatkan kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris. “Bagi saya, yang penting ada kemauan untuk belajar,” tambahnya.


Acara ICONZ ke-8 ini diikuti oleh lebih dari 120 peserta dalam sesi panel yang terbagi ke dalam lima ruangan dan satu sesi daring. Selain itu, terdapat sesi paralel yang menghadirkan narasumber ahli dari berbagai bidang.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua BAZNAS RI, perwakilan BAZNAS provinsi, Wali Kota Bandung, utusan Kementerian Agama, pejabat ITB, serta tamu undangan lainnya. Perwakilan dari Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Kamboja juga hadir untuk memaparkan kondisi zakat di negara masing-masing.