• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Opini

Pendidikan Karakter di NU, Adakah?

Pendidikan Karakter di NU, Adakah?
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Pendidikan merupakan sebuah ikhtiar dan proses yang melibatkan pengajar dan peserta didik dengan tujuan untuk mencapai manusia sebagai individu yang bermartabat. Salah satu pendidikan yang juga penting adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi yang akan datang. 

 

Rahardjo (2010:16) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai pondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. 

 

Sedangkan secara rinci menurut Prasetyo dan Rivasintha (2013:30) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

 

Di dalam pendidikan karakter terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Di mana pendidikan karakter ini bukan hanya diperlukan pada saat di sekolah saja, tetapi juga di rumah dan di lingkungan sosial. Pendidikan karakter juga bukan hanya diperlukan oleh anak usia dini saja tetapi sampai remaja dan usia dewasa juga tetap membutuhkan, guna menunjang sebagai modal menjalani kelangsungan hidup. Karena hakikat dari tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri serta meembina diri dengan tujuan kearah hidup yang lebih baik. 

 

Salah satu tempat yang bisa dijadikan pendidikan karakter selain di sekolah secara formal adalah kita ikut berkhidmat di Nahdlatul Ulama (NU). Di mana kita bisa berkhidmat melalui peran aktif di organisasi badan otonomnya, ada IPNU, IPPNU, Ansor, dan Fatayat. Di  organisasi ini nilai-nilai karakter kita ditanamkan baik secara sadar maupun tidak sadar.  Nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa diperoleh yaitu pengetahuan di mana wawasan menjadi luas, Religius di mana banyak sekali kegiatan keagamaan yang bisa kita ikuti, semangat kebangsaan, cinta tanah air yang selalu digaungkan dengan kalimat Hubbul Wathan minal Iman, Bersahabat/Komunikatif dalam lingkup kita berorganisasi, peduli lingkungan, peduli sosial, serta kita dilatih bertoleransi terhadap sesama dan masih banyak pendidikan karakter positif yang bisa kita peroleh.

 

Apalagi di abad 21 ini di mana kita benar-benar dituntut harus mempunyai karakter, agar tetap mampu bersaing di perkembangan zaman yang terus berkembang pesat. Oleh karena itu selain pendidikan karakter diterapkan secara formal di sekolah mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai perguruan tinggi, badan otonom NU sangatlah tepat untuk dijadikan tempat penunjang proses pendidikan karakter untuk menghadapi abad 21. Jangan sampai kita tersingkirkan oleh zaman karena kita tidak ada kemauan dan kemampuan untuk terus mengembangkan diri kita. 

 

Mari kita kembangkan karakter yang positif pada diri kita, agar terus mampu bersaing menghadapi tantangan zaman. Mari juga kita berorganisasi. organisasi bisa juga dikatakan sebagai sekolah calon pemimpin, tempat pengembangan diri menuju pribadi yang lebih berkarakter untuk menghadapi era Society 5.0. Kita hebat kita berkarakter kita bermanfaat.

 

 

Akhmad Mukhlisin, aktivis Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Jatinegara dan Ketua DPK KNPI Jatinegara, Kabupaten Tegal
 


Opini Terbaru