Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Ungguli Suara Kiai Said Dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung
Jumat, 24 Desember 2021 | 12:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Bandarlampung, NU online Jateng
KH Yahya Cholil Tsaquf (Gus Yahya) akhirnya mengungguli suara yang diperoleh Prof KH Said Aqil Siroj dalam sidang pleno pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Jumat (24/12).
Sebelumnya, mantan Katib Aam dan Ketua Umum PBNU ini ditetapkan sebagai calon ketua umum setelah berhasil memenuhi syarat minimal calon ketua umum yakni sekurang-kurangnya mendapat dukungan 99 suara sebagaimana ketentuan tata tertib muktamar, Gus Yahya meraih 327 dan Kiai Said meraih 203 dukungan suara.
Pimpinan sidang pemilihan Prof Muhammad Nuh mengatakan, keduanya setelah menyatakan diri siap untuk dipilih dan mendapat restu dari Rais Ram terpilih KH Miftahul Achyar langsung ditetapkan sebagai calon ketua umum.
"Selanjutnya mari kita masuki tahap pemilihan dengan mencontreng nama calon ketum yang namanya sudah tertulis di dalam surat suara," kata Prof Nuh.
Satu persatu utusan dari PCNU dan PWNU se-Indonesia serta PCINU dari berbagai belahan dunia menggunakan hak suaranya. Hasil perhitungannya suara Gus Yahya meningkat menjadi 337, sedang kiai Said meraih 210 suara.
Disampaikan, mengacu pada tata tertib muktamar, maka Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang langsung ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU terpilih mendampingi Rais Aam terpilih KH Miftachul Akhyar.
Rais PCINU Tiongkok Syaifudin Zuhri mengatakan, terpilihnya Gus Yahya sebagai orang nomor satu di jajaran tanfidziyah PBNU diharapkan dapat memenuhi harapan terealisasinya regenerasi kepemimpinan di tubuh NU.
Menurutnya, selain berlangsung regenerasi diharapkan di tubuh PBNU masa khidmah 2021-2026 juga terjadi penyegaran, tidak hanya personalia dan pemikiran, tetapi juga penyegaran gerakan.
"Kami berharap duet kiai Miftah-Gus Yahya lebih agresif dalam memaksimalkan peran-peran generasi milenial dan memaksimalkan komunitas diaspora NU di mancanegara dalam upaya memperkokoh posisi NU dalam pergaulan masyarakat internasional," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
LBH Ansor Kendal Bahas Hak dan Kewajiban Banser dalam Diskusi Hukum Bersama Satkoryon Ngampel
2
Bawa Misi Sambung Sanad Hadis Ulama Indonesia-India, Ma’had Aly Tragung Batang Resmi Didirikan
3
Adab dan Akhlak Jadi Pondasi Utama dalam Pendidikan Santri
4
Presiden Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Hadir di Klaten
5
Ahmad Zuhdi dan Wali Murid Selesaikan Persoalan secara Kekeluargaan, Uang Denda Ditolak Dikembalikan
6
Ansor Gabus Pati Ziarah ke Magelang, Perkuat Militansi dan Silaturahmi Kader
Terkini
Lihat Semua