• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 21 Mei 2024

Nasional

Rais PBNU: Rumah Besar NU Harus Diperluas dan Diperbesar 

Rais PBNU: Rumah Besar NU Harus Diperluas dan Diperbesar 
Rais PBNU Prof KHM Nuh (dua dari kiri) di acara halaqah PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Samsul)
Rais PBNU Prof KHM Nuh (dua dari kiri) di acara halaqah PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Samsul)

Semarang, NU Online Jateng
Rumah besar Nahdlatul Ulama (NU) harus diperbesar dan diperluas lagi agar mampu menampung generasi baru NU yang sedang melakukan mobilisasi struktural dan naik ke atas secara intelektual, ekonomi, dan politik.


Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Muhammad Nuh mengatakan, menjelang satu abad usia NU, orang-orang NU termasuk anak-anak mudanya sedang naik ke atas baik secara intelektual, ekonomi, maupun politik.


"Tiga puluh tahun lalu susah mencari profesor dari NU, sekarang sudah banyak. Jawa Timur yang sejak dulu tidak pernah punya gubernur dari NU, sekarang gubernurnya orang NU," kata Prof Nuh dalam Halaqah dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU se-Jateng di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Gajah Raya Semarang, Kamis (10/2) malam.


Selain Prof Nuh yang juga Ketua Dewan Pers, juga tampil dalam halaqah yang dimoderatori Prof KH Musahadi Wakil Ketua PWNU Jateng itu Prof KH Noor Achmad Ketua Baznas RI dan ketua umum Yayasan Wahid Hasyim Semarang, dan Prof A Gafar Karim (UGM).


Menurutnya, selain propinsi Jatim masih ada lagi orang NU yang menjadi kepala daerah di sejumlah daerah lain, baik gubernur atau wakilnya maupun walikota/bupati atau wakilnya. Belum lagi di luar sektor pemerintahan, tidak sedikit warga yang  berkesempatan membangun karir yang lebih tinggi lagi.


"Karena itu, 'rumah besar NU' yang sudah ada ini harus diperluas dan diperbesar lagi. Sebab kalau NU tidak mampu menampung anak-anak NU yang sedang naik ke atas, mereka akan indekos di tempat lain," terangnya. 


Dia menambahkan, kalau sudah indekos mereka akan dikawinkan dengan anak ibu kos dan yang sangat berbahaya kartu keluarga (KK)nya perlahan akan berubah tidak NU lagi.


"Kalau sudah seperti ini, sangat berbahaya. Oleh karena itu, Rumah NU harus diperbesar dan diperluas lagi untuk menampung anak-anak yang sedang tumbuh," ucapnya.





Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Noor Achmad mengatakan bersamaan dengan menjelang 100 tahun usia NU juga sedang tumbuh potensi keuangan syariah, kader-kader NU harus menyiapkan diri agar mampu memanfaatkan peluang itu.


Namun lanjutnya, hampir semua organisasi atau lembaga mengalami kesulitan menangkap peluang itu, ada empat masalah yaitu kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan jaringan. 


"Banyaklah organisasi yang kurang profesional dukungan infrastruktur di era digital sangat minim. Karena itu ya harus disiapkan kader-kader yang mumpuni. Kami di Baznas juga mengalami empat hambatan itu," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru