• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Rais Aam Jatman: Bangun Ekonomi, Tirulah Wali Songo

Rais Aam Jatman: Bangun Ekonomi, Tirulah Wali Songo
Habib Luthfi bin Yahya saat berikan taushiyah di peremian UrekaMart i Pesantren Annur Bekasi Utara, Kota Bekasi (Foto: Dok)
Habib Luthfi bin Yahya saat berikan taushiyah di peremian UrekaMart i Pesantren Annur Bekasi Utara, Kota Bekasi (Foto: Dok)

Bekasi, NU Online Jateng
Rais Aam Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya menyoroti perkembangan ekonomi umat Islam Indonesia. Pasalnya, semangat berwirausaha sejatinya sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW termasuk Wali Songo dalam menyebar dakwah Islam di Indonesia.

 

"Apa yang ditawarkan Wali Songo itu diterima oleh semua kalangan. Dan dakwah Islam perlahan dirasakan manfaatnya," jelas Habib Luthfi di acara peresmian UrekaMart di Pesantren Annur Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (19/10).

 

Habib Luthfi menjelaskan, dalam menyebarkan dakwah Islam, para wali tidak menunjukkan kekuatan dan adu kesaktian, namun yang dilakukan adalah perniagaan, pengobatan, dan pendidikan.

 

Disampaikan, jauh sebelum Wali Songo yakni pada zaman Nabi Muhammad SAW umat Islam sudah diajarkan cara berniaga. Dirinya mencontohkan, saat Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah hal yang dilakukan yakni membangun masjid, pendidikan, dan pusat ekonomi.

 

"Hijrah bisa kita tiru saat ini bangun sarana ibadah, bangun ekonomi, dan bangun sekolah," ucapnya.

 

Baca juga:

 

 

Dengan keterbukaan ekonomi lanjutnya, Nabi melarang jangan bicara ekonomi di dalam masjid. "Karena sejatinya masjid tempat suci dan ekonomi sifatnya open. Tidak membatasi siapa yang beli, dari agama apapun dan golongan manapun," ujarnya.

 

Hal itu kemudian diteruskan hingga para Wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa membangun basis ekonomi dan umat yang tangguh.

 

"Mulai Sunan Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Ampel. Ke Sunan Drajat ke Sunan Bonang ke Kudus ada Sunan Muria terus Demak, Sunan Abdul Fatah. Ke Barat ada Sunan Gunung Jati di Cirebon dan Sunan Maulana Hasanudin di Banten," terangnya.

 

"Dan sampai sekarang, kita lihat di sekitar lokasi makam para wali, ada pedagang yang berjualan. Orang mati masih mempersatukan umat. Orang mati bisa mensejahterakan ekonomi umat," sambungnya.

 

"Jadi kalau Ureka, kok tidak mampu? Kalah dengan orang mati," seloroh Habib Luthfi disambut tawa lapas tamu undangan.

 

 

Ketua Umum Koperasi Konsumen Umat Rejaning Karyo (Ureka) Jatman KH Asip Kholbihi kepada NU Online Jateng menjelaskan, UrekaMart merupakan bagian dari gerakan membangun UMKM di tingkat bawah dengan melibatkan masyarakat dan pesantren.

 

"Untuk tahap awal ada 10 lokasi yang tersebar di berbagai daerah siap diresmikan," terangnya.

 

Dikatakan, selain membangun usaha ekonomi keumatan, pihaknya juga kerja sama dengan Perhutani, PT Telkom, Bank Mandiri, dan Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan santri dan masyarakat.

 

"Selain di Bekasi, saat ini yang sedang dipersiapkan membangun UrekaMart di Pekalongan, Jepara, dan beberapa kota lainnya utamanya di lingkungan pesantren," ucapnya.

 

Dengan demikian lanjutnya, Jatman tidak saja membangun rohani melalui amaliyah tharekat, tetapi juga membangun raganya dengan gerakan ekonomi yang tersebar di seluruh tanah air.

 

Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda


Nasional Terbaru