• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Nasional

PWNU Jateng: Nahdlatul Ulama Bukan Sekadar Organisasi Biasa

PWNU Jateng: Nahdlatul Ulama Bukan Sekadar Organisasi Biasa
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (tengah) (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (tengah) (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Salatiga, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan, NU bukan sekadar jamiyah atau perkumpulan biasa, melainkan merupakan thariqah menuju kepada Allah SWT.


"NU itu cara ber-Islam, bagaimana tauhidnya, bagaimana shalatnya Nabi Muhammad Saw, dan seterusnya. Maka belajarlah kepada para kiai NU," tegasnya.


Penegasan itu disampaikan dalam acara Haul Muasis dan Masyayikh NU yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jateng kerja sama dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Salatiga di Pesantren Nur El-Falah Salatiga, Sabtu (28/1/2023) malam.


Menurutnya, kalau  berbicara tentang NKRI,  maka tidak akan lepas dari membicarakan NU. "Karena itu kepada seluruh lapisan masyarakat, maka masuk lah pada perkumpulan yang diberkahi oleh Allah SWT, yang diberikan nama NU," ajaknya.


Disampaikan, kalau ada yang mengatakan ruju' ila Al-Qur'an wa al-sunnah, maka merupakan jalan potong kompas. "Jika dalam memahami kedua sumber hukum itu tanpa ilmunya ulama maka tidak akan sampai pada pemahaman yang dikehendaki Nabi dan para sahabatnya, karena ulama merupakan pewaris para nabi," ucapnya. 


Ketua LDNU Jateng KH Aji Nugroho melaporkan, haul muasis dan masyayih NU diselenggarakan untuk menyongsong 1 abad NU pada tanggal 16 Rajab 1444 Hijriyah. "Acara haul akan selalu kami selenggarakan dari satu tempat ke tempat yang lain guna tabarukan kepada para ulama pendiri NU," bebernya.


Dikatakan, inisiatif haul diselenggarakan di Salatiga karena di kota ini juga banyak auliya dan ulama. "Alhamdulillah, acaranya berjalan dengan lancar dan sukses," ucapnya.


Wakil Ketua LDNU Jateng KH Najib Afandi menyampaikan, LDNU menulis paper sepuluh prinsip NU dalam merawat Jagad dan membangun Peradaban. Kalau NU telah satu abad dan memasuki abad kedua. "Ini konsumsi untuk para santri. Para santri harus dikenalkan mabadi'u asrah," terangnya.


Dijelaskan, slogan 'Merawat Jagad Membangun Peradaban' bukan sekadar jargon melainkan harus dilakukan. "Hal ini harus didasarkan pada ilmu. Dengan ilmu akan terangkat derejat seseorang," ungkap Kiai Najib.


NU lanjutnya, dapat eksis karena fiqihnya para ulama. Bisa saja meninggal fisiknya, namun tetap hidup amalnya. Ilmu manusia terbatas, tidak mungkin seluruh usia kita untuk menuntut ilmu. Ilmu yang penting adalah ilmu fiqih. "Karena dengan fiqih itu maka tidak ada ilmu kecuali terkait dengan fiqih," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru