Gus Yahya Ajak Warga NU Perbanyak Istighfar dan Shalawat pada Malam Jumat 12 Rabiul Awal

Semarang, NU Online Jateng

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh pengurus dan warga NU memperbanyak zikir berupa istighfar dan shalawat Nabi seusai shalat Maghrib hingga Isya. Zikir ini dilaksanakan pada Kamis malam atau malam Jumat, 4 September 2025, yang bertepatan dengan malam 12 Rabiul Awal 1447 H.

"Jangan berhenti berzikir, wirid sampai Isya. Jangan berhenti, disambung dengan shalat Isya," jelas Gus Yahya dalam pertemuan daring bersama Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Indonesia, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, amaliah yang dilakukan secara terus-menerus tersebut merupakan ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah sekaligus demi kebaikan, kemaslahatan, dan keselamatan bangsa serta negara.

"Kegiatan tidak berupa pengumpulan massa besar. Tapi cukup terdesain, dibuat terdesentralisasi sehingga ada kelompok-kelompok yang dikumpulkan tapi tidak usah terlalu besar," terangnya, bahwa zikir bisa dilakukan di masjid, mushala, maupun rumah.

Gus Yahya menambahkan, ikhtiar batin seperti ini telah dicontohkan para ulama terdahulu ketika menghadapi berbagai gejolak di tengah masyarakat.

"Kita juga menghadapi tantangan yang berpotensi mengancam survival, maka kita harus pikirkan dengan sungguh-sungguh apa yang kita kerjakan untuk menjaga agar bangsa dan negara yang kita cinta ini bertahan terus," ujarnya.

Imbauan Tidak Mengumpulkan Massa

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni menegaskan kebijakan PBNU terkait imbauan agar tidak mengumpulkan massa dalam jumlah besar, mengingat kondisi stabilitas di sejumlah daerah sedang tidak kondusif.

"Untuk mengantisipasi keadaan, dimohon untuk sementara kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial dan menghadirkan massa dalam jumlah yang sangat besar hendaknya ditunda dulu sampai dengan situasi benar-benar kondusif," katanya.

Ia menambahkan, imbauan ini akan disampaikan secara resmi melalui surat edaran kepada seluruh pengurus wilayah, cabang, hingga jajaran ranting dan anak ranting.

"Ini semata-mata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.