• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Pengurus LPNU dan HPN Harus Posisikan Diri sebagai Pelayan di NU

Pengurus LPNU dan HPN Harus Posisikan Diri sebagai Pelayan di NU
Ketua Lembaga perekonomian PBNU Tyovan Ari Widagdo saat hadir di Kota Semarang (Foto: NU Onlline Jateng/Samsul Huda)
Ketua Lembaga perekonomian PBNU Tyovan Ari Widagdo saat hadir di Kota Semarang (Foto: NU Onlline Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Para pelaku usaha yang mengemban amanat dari para kiai untuk memberdayakan ekonomi umat melalui Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) maupun Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) harus mampu merealisasikan kepercayaan itu dengan penuh tanggung jawab.


Ketua Lembaga Perekonomian PBNU Tyovan Ari Widagdo mengatakan, sebagai pengurus perangkat NU sejak dini harus menyadari bahwa dirinya adalah pelayan ulama yang ditugasi memberikan pelayanan kepada umat di ranah perekonomian.


"Jadi menjadi pengurus LPNU maupun HPN harus menata diri dan hati bahwa dirinya adalah bukan ulama tetapi pelayan," kata Tyovan yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HPN di Semarang.


Tyovan  mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam acara 'Silaturahim Berbagi dan Buka Bersama, Sinergi HPN dan LPNU Jateng' di Sekretariat PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Senin (18/4) sore.


Menurutnya, sebagai pelayan yang ditugasi mengurus dan memberdayakan ekonomi umat para pengurus LPNU harus mengikuti kebijakan pengurus NU, termasuk para pengurus HPN, organisasi yang mewadahi para pengusaha di bawah pembinaan NU.


"Karena itu, para pengurus LPNU maupun HPN wilayah maupun cabang diwajibkan mengikuti arahan dari PWNU maupun PCNU yang ada di Jateng. Sebaliknya kepada PWNU maupun PCNU se Jateng dimohon tidak bosan-bosan memberikan bimbingan kepada Nahdliyin yang beraktivitas sebagai pelaku usaha," ucapnya.


Sebelumnya, Ketua Lembaga Perekonomian LPNU Jateng KH Ahmad Dimyati mengatakan, agar mampu menjadi pelayan ulama para pengurus LPNU dan HPN Jateng harus merasa dirinya masih menjadi santri yang sedang mendapat tugas di NU.


"Semuanya harus memahami bahwa NU itu adalah organisasi pelayanan, mayoritas pengurus LPNU dan HPN adalah para pelaku usaha. Karena itu mari semuanya bergandengan tangan membangun sinergi untuk saling menguatkan," ujarnya.


Ketua HPN Jateng Muhammad Mahsun menjelaskan, hadirnya Ketua Umum DPP HPN dan Ketua LPPBNU di PWNU Jateng diharapkan dapat mendorong semangat para pengusaha NU di Jateng dalam berkhidmah kepada NU.


"Kolaborasi antar pelaku usaha Nahdliyin di Jateng dalam wadah HPN hingga kini terus kami lakukan, demikian juga PWNU Jateng sekalu kami mintai bimbingan, saran, dan arahan," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda 


Nasional Terbaru