• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Kunjungi Madrasah Simbangkulon Pekalongan, Waketum PBNU: Saya Reuni Tipis-tipis

Kunjungi Madrasah Simbangkulon Pekalongan, Waketum PBNU: Saya Reuni Tipis-tipis
Waketum PBNU KH Zulfa Musthofa di Simbangkulon, Kabupaten Pekalonan (Foto: NU Online Jatengt/Dok)
Waketum PBNU KH Zulfa Musthofa di Simbangkulon, Kabupaten Pekalonan (Foto: NU Online Jatengt/Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Musthofa dalam rangkaian safari di Kabupaten Pekalongan menyempatkan diri bersilaturahim dan reuni tipis-tipis ke Yayasan Madrasah Salafiyah Simbang Kulon pada Sabtu (13/8/2022).


Kiai Zulfa yang kelahiran Jakarta tahun 1977 tercatat sebagai salah satu alumni yang pernah mengenyam pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs) Salafiyah Simbang Kulon di samping pendidikan non formal di pesantren asuhan KH Tahrir.


Kiai Zulfa menyampaikan bahwa kegigihan dan keikhlasan serta kezuhudan para guru-gurunya semasa belajar di Simbangkulon dan kemudian dilanjutkan di pesantren Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati yang menghantarkan dirinya hingga mampu menulis karya-karya berbahasa Arab dan berkhidmah dalam Jamiyah Nahdlatul Ulama.


"Hingga saya dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum PBNU yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua LBM PBNU dan wakil syuriah PBNU," terangnya. 


Sebagaimana kekhasan dari setiap ceramah, Kiai Zulfa yang selalu melantunkan syair, dalam acara di Simbangkulon tak lupa melantunkan syair khusus yang di antara isinya adalah bahwa madrasah salafiyah Simbangkulon dengan manhaj salafiyahnya yang dipakai sejak awal berdiri hingga sekarang.


"Karena keikhlasan serta kezuhudan para muassis, masyayikh, pengurus dan segenap civitasnya menjadikan madrasah ini semakin besar berkembang, indah, luar biasa dan istimewa," pujinya. 





Dalam sesi dialog, Wakil Ketua Umum PBNU berpesan kepada segenap civitas Madrasah Salafiyah Simbangkulon untuk mengikuti jejak para kiai-kiai pendahulu di Simbangkulon seperti KH Fadlun, KH Tahrir, KH Bakri, KH Hudlori, dan KH Ilyas.


Di akhir taushiyahnya Gus Zulfa mengajak kepada masyarakat Pekalongan dan sekitarnya juga kaum nahdliyin untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya di Yayasan Madrasah Salafiyah Simbang Kulon yang telah nyata berkontribusi besar dalam rangka membentuk manusia yang berakhlak dan berilmu serta berakidah ahlussunnah wal jamaah yang benar.


Dalam siaran pers ke NU Online Jateng Senin (15/8/2022) disebutkan, acara silaturahim yang dikemas dalam bentuk dialog dan temu alumni yang dimoderatori KHM Nurul Haq Hudlori (Gus Nurul) berlangsung gayeng. 


Dalam sambutan panitia sekaligus ketua yayasan KH Usman Munazin menjelaskan, Madrasah Salafiyah Simbangkulon didirikan secara kelembagaan sebagai lembaga pendidikan formal pada tahun 1955.


"Sebelumnya selama beberapa tahun berupa pendidikan non formal di rumah-rumah penduduk sekitar Masjid Simbangkulon. Kepercayan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya akan eksistensi Yayasan Madrasah Salafiyah Simbang Kulon sebagai lembaga pendidikan yang berkembang pesat," terangnya.


Dikatakan, sejak berdirinya hingga sekarang dengan jumlah siswa-siswinya mencapai 4000-an dari tingkat RA/TK hingga MA tidak lain karena kegigihan dan keikhlasan para pendiri dan pengajarnya.


"Untuk mewadahi alumni MA Salafiyah Simbang Kulon, yayasan bercita-cita untuk mendirikan perguruan tinggi berciri khas pesantren dengan kearifan lokal (local wisdom) yang dimilikinya," pungkasnya.


Nasional Terbaru