• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Hadapi Pemilu 2024, Habib Luthfi: Ulama Sufi Harus Jadi Pemersatu Umat

Hadapi Pemilu 2024, Habib Luthfi: Ulama Sufi Harus Jadi Pemersatu Umat
Ketua Forum Ulma Sufi Dunia Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: Dok)
Ketua Forum Ulma Sufi Dunia Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Forum Ulama Sufi Dunia Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Yahya mengatakan, sebentar lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih presiden, wakil presiden, dan anggota legislatif. Dirinya meminta kepada para ahli tasawuf menjadi pemersatu umat.


"Sebentar lagi kita akan menghadapi Pemilu 2024. Para ulama-ulama kita khususnya ulama tasawuf bisa menjadi pemersatu umat, pemersatu bangsa ini, menumbuhkan cinta kepada bangsa dan tanah airnya. Sehingga mencerminkan cahaya-cahaya ilahi yang mewarnai dalam hati kita menjadi suri tauladan yang baik," ujarnya.


Hal itu disampaikan Habib Luthfibin Yahya yang juga Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) pada penutupan Muktamar Sufi Dunia yang berlangsung di Sahid Convention Center Kota Pekalongan pada Kamis (31/8/2023) kemarin.


Menurutnya, inilah orang ahli tarekat, inilah ahli tasawuf yang bisa mewarnai bagaimana pembangunan umat, pembangunan bangsa, sehingga ketahanan nasional di setiap negara di dunia ini disponsori oleh tokoh-tokoh ahli tasawuf.


"Dari dunia ekonomi dan pertanian sampai dunia ketahanan, dan pertahanan nasional, pasti ulama-ulama di manapun negaranya, dengan cintanya kepada tanah airnya bisa menjadi contoh yang luar biasa," tegasnya.


Para ulama thariqah lanjutnya, akan menjalin hubungan tali silaturahim antarulama ahli tasawuf di dunia ini. Mana yang bisa saling menguntungkan di antara sesama sehingga melahirkan kesejahteraan-kesejahteraan umat di waktu sekarang ini apalagi di masa yang akan datang.
 


"Bagaimana kita memutar roda ekonomi, dunia pesantren dan pendidikan mempunyai sumber-sumber ekonomi dan pertanian sehingga ada kemandirian-kemandirian di pesantren dan pendidikan agar tidak ada ketergantungan," ucapnya.  


Di sinilah sambungnya, kepentingannya kita berusaha bahwa ahli tasawuf bukan ahli duduk saja atau ahli memutar tasbih. Ternyata ahli tasawuf seorang ekonom, ahli tasawuf seorang petani, ahli tasawuf seorang pecinta tanah airnya yang luar biasa, yang selalu menjadi yang terdepan untuk mempersatukan umat dan mempersatukan bangsa.


"Sehingga bisa menjadi cermin bahwa inilah ahli tasawuf, pemersatu umat, pemersatu bangsa," pungkasnya.


Habib Luthfi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan dan kelancaran acara Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan. Khususnya kepada Presiden RI H Joko Widodo, menteri Pertahanan H Prabowo Subiyanto, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo, Wali Kota Pekalongan H Ahmad Afzan Arslan Junaid.


Begitu pula partisipasi yang luar biasa dari Forkopimda Kota Pekalongan, juga partisipasi Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia yang telah memberikan fasilitas-fasilitas dalam mengadakan Konferensi Ulama Sufi Internasional.


"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada para alim ulama dari luar negeri ataupun dari dalam negeri, guru saya Syekh Rajab Dieb yang diwakili putranya, Syekh Muhammad Rajab Dieb, dan panitia penyelenggara telah bekerja luar biasa dalam memberikan kontribusi demi terlaksananya Konferensi Sufi Internasional," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru