• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Habib Luthfi: Berbagai Tantangan Harus Kita Hadapi

Habib Luthfi: Berbagai Tantangan Harus Kita Hadapi
Rais Aam Jatman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais Aam Jatman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Aam idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, berbagai tantangan kehidupan terutama dalam ideologi, ekonomi, pertanian, pendidikan, kesejahteraan umat melahirkan intelektual yang mampu menguak mutiara-mutiara dalam Al-Qur'an yang sangat universal.

 

"Apakah kita ketinggalan atau tidak, terutama dalam ilmu pengetahuan yang sebelumnya sangat kaya sekali untuk menjadi bekal Islam akan maju, Islam akan melahirkan intelektual, dan Islam akan mampu menjawab tantangan umat menjadi penyejuk dan penengah semua yang akan terjadi di dunia ini," ujarnya.

 

Hal itu disampaikan dalam acara 'Silaturahim Nasional (Silatnas) Ulama, Umara, TNI dan Polri' yang dihelat Jatman di Gedung Junaid Kota Pekalongan, Kamis (19/11).

 

Dikatakan, untuk menggapai dan menghadapi semua itu, peranan thariqah sangat ditunggu. Maka dari itu, jika kemajuan Islam sangat tertinggal, maka harus memahami sejarah setelah Khalifah keempat Khulafaur Rasyidin yakni Ali bin Abi Thalib muncul hal-hal yang positif dan negatif.

 

"Yang positif para ulama lebih cenderung kepada peninggakatan ibadah dan pengembangkan kajian-kajian ilmiah dari tafsir melahirkan tafsir-tafsir yang luar biasa, menghasilkan ilmu kenegarawanan, ilmu pertanian, ilmu ekonomi, dan lain-lain," ucapnya.

 

 

Bahkan lanjut Habib Luthfi, di zaman Rasulullah sudah ada kemajuan kesehatan yang sangat luar biasa di dalam ilmu kedokteran sudah mampu melakukan bedah sesar, akan tetapi belum dicoba untuk manusia.

 

"Sebetulnya orang-orang NU bisa mengembangkannya. Apa yang telah dirintis di dunia pesantren dan kemahasiswaan secara bertahap termasuk dunia medis sebagaimana yang saya rintis di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang yang ijinnya sudah keluar itu sebagai bukti bahwa kita bisa. Bahkan didukung oleh dokter dan tenaga medis berhaluan ahlussunnah wal jamaah," tegasnya.

 

Ketua panitia pelaksana KH Asip Kholbihi menjelaskan, kegiatan Silatnas ulama, umara, TNI, dan Polri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Maulidrrasul SAW 1443 Hijriah di Kota Pekalongan.

 

"Mewakili seluruh jajaran panitia, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memenuhi undangan kami, terutama dari tokoh lintas agama dengan tujuan untuk merekatkan antarkomponen bangsa untuk memperkuat dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucapnya.

 

Dirinya menyampaikan terima kasih atas dukungan penyelenggaraan kegiatan penting di Kota Pekalongan, terutama dari Pemerintah provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Pekalongan, Kodim 0710/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota, sehingga rangkaian acara peringatan maulid nabi berjalan dengan aman, lancar, dan Insyaallah menjadi dukungan utama dalam penanganan krisis di bidang kesehatan.

 

"Ikhtiar para mursyid dan para masayikh berdoa kepada Allah SWT agar negara kita tercinta bisa bebas dari Covid-19 mudah-mudahan dikabulkan oleh Allah Taala," pungkasnya.

 

Kegiatan silatnas selain dihadiri utusan pengurus Jatman dari berbagai daerah di tanah air, juga beberapa narasumber yang mengisi acara dialog yakni Panglima TNI diwakili Pangdam IV/Diponegoro, Menkopolhukam Prof Mahfud MD, Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Maksum Mahfoedz, dan Wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ghufron.  

 

Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda


Nasional Terbaru