• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 28 Juni 2024

Nasional

Gus Ulil: Peningkatan Khidmah Maknai Abad Kedua NU

Gus Ulil: Peningkatan Khidmah Maknai Abad Kedua NU
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla saat memberikan sambutan pada Konfercab PCNU Pati, Ahad (23/6/2024)
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla saat memberikan sambutan pada Konfercab PCNU Pati, Ahad (23/6/2024)

Pati, NU Online Jateng 

 

Peningkatan khidmah memberikan makna istimewa dalam mengisi abad kedua NU. Sebab, pada abad ini, diperlukan pemaknaan bahwa seluruh pekerjaan di NU harus didasarkan kesadaran.

 

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla saat memberikan sambutan pada Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati.

 

"Kita perlu meningkatkan khidmah lebih tinggi. Jika sebelumnya hanya bersifat domestik dalam negeri, sekarang harus ke tingkat dunia," katanya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah (MA) Ihyaul Ulum Wedarijaksa Jl. Pati Tayu Km. 9, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Ahad (23/6/2024).

 

NU, jelas kiai yang akrab disapa Gus Ulil itu, mempunyai generasi muda dengan kesadaran sangat tinggi, yakni selain memikirkan negara sendiri juga memikirkan hal yang lebih besar. Dengan demikian, PBNU sebagai gerakan Islam terbesar di Indonesia melakukan banyak inisiasi untuk berpikir secara global dan memulai khidmah pada tingkat internasional. 

 

Sebab, lanjutnya, perkembangan menarik dalam tubuh NU sekarang sudah banyak membantu warga Palestina yang terdampak musibah dengan melakukan penggalangan dana oleh seluruh warga NU dalam berbagai tingkatan.

 

Ia menegaskan agar perlu berpikir bahwa meskipun dalam keadaan miskin, warga NU bisa berkontribusi untuk Palestina. Bukan malah berpikir, masih miskin tapi bantu luar negeri.

 

"Warga kita masih kere, kenapa kita bantu orang lain? Itu pikiran cupet namanya. Itu bukan pikiran dalam kerangka kesadaran NU seratus tahun kedua," katanya.

 

Kerangka pikir abad kedua, menurutnya, adalah memperluas khidmah. Tidak saja pada lingkup nasional, tetapi juga internasional.

 

"Kita memang masih miskin, tetapi kita juga punya perhatian kepada orang lain yang sedang ditimpa bencana," lanjut Gus Ulil.

 

Perluasan khidmah itu ditunjukkan PBNU bukan saja dengan bantuan-bantuan yang sifatnya materiil, tetapi juga dengan penggalangan dukungan bagi Palestina. Hal itu dilakukan melalui gelaran forum-forum internasional yang digagas PBNU dengan mengundang sejumlah tokoh penting mancanegara.

 

"Ini akan menjadi salah satu ciri khas kepengurusan PBNU sekarang ini sampai akhir tahun 2027. Dan saya minta kesadaran ini tembus sampai ke bawah," ujarnya.


Nasional Terbaru