• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Gus Mus Sebut Politiknya Kiai Dimyati Rois Sangat Santun

Gus Mus Sebut Politiknya Kiai Dimyati Rois Sangat Santun
KH Mustofa Bisri (Foto: Istimewa)
KH Mustofa Bisri (Foto: Istimewa)

Kendal, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan bahwa sosok KH Dimyati Rois memiliki jalan politik yang santun mengayomi siapa saja agar bisa selamat dunia dan akhirat.


“Politiknya Kiai Dim itu bagaimana menjadikan orang-orang bisa selamat dunia dan akhirat,” ucap Gus Mus, sapaan akrabnya.


Pernyataan ini ia sampaikan saat acara peringatan 7 hari wafatnya Pengasuh Pesantren Al-Fadhlu wal Fadhilah yang dilaksankan pada Kamis (16/6/2022) malam di pesantren Kaliwungu, Kabupaten Kendal.


Menurut Gus Mus, Abah Dim biasa disapa, tidak hanya mengayomi wong cilik saja. Bahkan orang besar juga diayomi juga. Bahkan, sosok Abah Dim dalam berpolitik cenderung menggunakan kitab-kitab kuning dalam mengambil keputusan.


“Yang dijadikan rujukan Abah Dim itu kitab kuning seperti Taqrib. Dulu Taqrib dibaca dan dimaknai secara biasa. Tapi kok bisa ya kitab Taqrib digunakan untuk menata negara? Hanya kiai-kiai besar zaman dulu yang bisa seperti itu,” kata Gus Mus.


“Karena beliau itu pengagum Kiai Wahab Hasbullah, kiai yang juga politisi tapi rujukannya tidak kepada ilmu-ilmu politik barat, tapi kepada kitab-kitab kuning dan yang semacam itu jarang yang bisa,” sambungnya.


Disampaikan, kiprah Kiai Dimyati di bidang politik sudah sangat lama. Bahkan Mbah Dim juga termasuk salah satu kiai yang mendirikan PKB. “Yang mendirikan PKB itu antara lain adalah Kiai Dimyati. Saya saksi mata. Saya sering menunggui kiai-kiai yang memiliki semangat berpolitik seperti Kiai Dimyati, Kiai Cholil Bisri, Kiai Idris Lirboyo,” ungkapnya.


Dalam Peringatan 7 hari wafatnya Kiai Dimyati yang diunggah kanal YouTube Gus Alam Channel, Gus H Alamuddin menyebut sosok abahnya KH Dimyati Rois yang wafat pada Jumat (10/6/2022) dini hari bisa 'memboking' waktu wafat.


Dirinya menceritakan hal ini pada peringatan 7 hari wafatnya sosok yang merupakan salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). “Saya percaya bahwa kalau Allah sudah memanggil hamba-Nya, itu tidak bisa diundur, tidak bisa diajukan. Mulai hari Selasa, abah sudah tanya terus kepada Aziz. Padahal kondisi abah masih sehat,” ceritanya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru