• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Gus Mus: Kiai Wildan Sudah Dianggap Anaknya Mba Bisri Mustofa

Gus Mus: Kiai Wildan Sudah Dianggap Anaknya Mba Bisri Mustofa
KH Mustofa Bisri di acara haul KH Wildan Abdulchamid Kendal (Foto: Dok)
KH Mustofa Bisri di acara haul KH Wildan Abdulchamid Kendal (Foto: Dok)

Kendal, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, Kiai Wildan Abdulchamid selama berada di Pesantren Roudlotut Tholibien Leteh, Rembang bukan mondok, akan tetapi oleh kakaknya yang bernama KH Ahmad Abdulchamid dititipkan kepada Mbah Kiai Bisri Mustofa.


"Karena dititipkan dan dipasrahkan, maka Mbah Bisri sudah menganggap seperti anaknya sendiri selama berada di Pondok Leteh," ujarnya. 


Hal itu disampaikan Gus Mus panggilan akrabnya saat menghadiri acara Haul ke-8 KH Wildan Abdulchamid di Pesantren Raudlatul Muta'allimin Kendal, Sabtu (3/2/2024) malam.


Menurutnya, Kiai Wildan itu santri kinasih yang mendapat perhatian khusus dari kiainya, yakni Mbah Bisri Mustofa. Bahkan dalam kesehariannya mendapatkan didikan hingga malam hari, sementara yang lainnya diperlakukan biasa.


"Kenangan perlakuan istimewa itu masih terus terngiang hingga sampai Mbah Wildan telah menjadi kiai, bahkan hubungan kekeluargaan masih terus berlanjut hingga sekarang. Ini terjadi karena selama berada di pesantren tidur dan makannya tidak berbaur dengan santri yang lalin, akan tetapi di rumah kiainya yakni Mbah Bisri," ucapnya.


Kegiatan peringatan haul lanjutnya, sesungguhnya bagian dari menghauli diri manusia yang masih hidup, yakni mengingatkan bahwa pada saatnya akan seperti Mbah Wildan yakni meninggalkan dunia yang fana.


"Jadi ini mengingatkan diri kita bahwa selamanya tidak akan hidup di dunia dan mati itu pasti," tegasnya.


Bagi Gus Mus, Kiai Wildan merupakan sosok yang gigih dalam berdakwah, tidak saja di rumahnya melalui majelis pengajian, akan tetapi keliling dari masjid ke masjid hingga ke luar kota Kendal tetap dijalaninya.


"Makanya perjuangan Kiai Wildan harus bisa diteruskan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh bapaknya yaitu Kiai Abdulchamid yang malam ini juga dihauli. Jadi tidak hanya oleh Pesantren Raudlatul Muta'allimin, akan semangat menyebarkan ilmu dan menulis harus dilanjutkan oleh penerusnya," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru