• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 15 Mei 2024

Nasional

Ajaran Tasawuf Mudah Diterima oleh Masyarakat Lokal

Ajaran Tasawuf Mudah Diterima oleh Masyarakat Lokal
Foto: Prof Martin van Bruinessen
Foto: Prof Martin van Bruinessen

Semarang, NU Online Jateng

Perkembangan agama Islam di nusantara tidak terlepas dari peran para ulama dan pedagang muslim dahulu yang pernah singgah dan menetap di nusantara. Perkembangannya yakni melalui jalur rempah atau rute dari pelabuhan ke pelabuhan lainya, misalnya dari Yaman, Baghdad dan India bagian Selatan tepatnya daerah Malibari.


Baca Juga: Islam Tersebar ke Nusantara Melalui Dua Jalur: Sutra dan Rempah


Begitupun perkembangan ajaran sufistik Islam atau sering dikenal sebagai thariqoh. Masuknya ajaran thariqoh mu’tabaroh dominan melalui jalur rempah atau jalur maritim. Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Martin Van Bruinessen dalam sesinya menyampaikan materi 'Tradisi dan Sufistik di Jalur Rempah' di acara webinar yang diadakan oleh Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Sabtu (24/4).


”Semua thoriqoh yang saya maksud disini adalah thariqoh di Indonesia yang mu’tabar atau yang diakui sebagai ortodoks. Thariqoh ini juga tersebar mempunyai jaringan yang sangat luas di seluruh wilayah dunia Islam. Hubungannya antara satu dan yang lainya melalui jalur rempah maritim laut,” kata peneliti kelahiran Belanda ini.


Pria yang banyak meneliti tentang tradisi pesantren ini menceritakan bahwa jalur rempah di nusantara merupakan jalan yang sangat bersejarah karena dilintasi oleh macam-macam agama dan suku yang menuju nusantara, sehingga terjadi pergulatan budaya yang unik.


Ketika Kerajaan Sriwijaya masih berkuasa, di masa itu pernah menjadi pusat peradaban ilmu pengetahuan agama Budha sehingga para penganut Buddha di kawasan Asia sering berziarah ke Pulau Sumatra.


“Agama Hindu bisa masuk ke Indonesia itu melalui jalur rempah. Sriwijaya pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan agama Buddha, jadi dulu nusantara juga menjadi pusat wilayah lain untuk belajar,” ungkap Prof Martin.


Jalur rempah adalah rute perjalanan yang menghubungkan antara pelabuhan satu ke pelabuhan lainya. Jalur ini membentang dari Asia Tenggara ke arah Barat Laut sampai ke Eropa. Sedangkan jalan darat atau sering dikenal dengan jalur sutra, yaitu rute perdagangan yang menghubungkan negara-negara melalu daratan.


Bangsa Tiongkok sebelah utara ke barat biasanya ketika pergi ke Indonesia melalui jalur darat ini. Sedangkan bangsa Arab, India selatan dan umumnya Timur Tengah melalui jalur rempah.


Kendati demikian, Prof Martin  menjelaskan bahwa masyarakat lokal nusantara mudah menerima ajaran Islam yang berbau spiritual atau mistik oleh karena itu kebanyakan para walisongo menyebarkan agama Islam melalui pendekatan tersebut.


“Tasawuf lebih terbuka dengan budaya karena tasawuf berkaitan dengan rasa sedangkan fiqih itu dengan nalar. Spiritual lokal orang nusantara cenderung menerima ajaran batin dan tasawuf menerima selama tujuanya disetujui oleh Islam. Tasawuf lebih mementingkan spiritual kepribadian seseorang secara otomatis itu dia lebih terbuka untuk budaya,” pungkasnya


Kontributor: Abdullah Faiz

Editor: Ajie Najmuddin


Nasional Terbaru