• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 19 Mei 2024

Opini

Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam dan Ilmu Fiqih

Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam dan Ilmu Fiqih
foto: ilustrasi (nu online)
foto: ilustrasi (nu online)

Banyak teori yang mengemukakan asal usul kata tasawuf, teori yang paling kuat adalah berasal dari kata suf yaitu benang wol. Benang wol di sini bukan benang wol yang halus atau mewah tetapi benang wol yang primitif dan kasar yang dipakai orang miskin zaman dahulu di Timur Tengah. Hal ini dinisbatkan dengan kaum-kaum sufi atau kaum yang bertasawuf, kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian primitif dan kasar demi menjaga kewaraannya. 

 

Banyak definisi tasawuf secara istilah, Menurut Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari sifat-sifat yang buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara melakukan suluk, melangkah menuju keridhoan Allah dan meninggalkan larangannya menuju kepada perintahnya. 

 

Sedangkan menurut Ma’ruf Al-Karakhy adalah mencari hakikat dan meninggalkan sesuatu yang ada di tangan makhluk (kesenangan duniawi). Ada juga definisi menurut  Al-Junaidi adalah

 

ان يكون مع الله بلا علقة  

 

Artinya: Ada bersama Allah tanpa adanya penghubung

 

Dari beberapa pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah ilmu yang di dalamnya mempelajari cara membersihkan hati dan jiwa dari kotoran dan hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan makrifat menuju keabadian, berusaha ada di kehadirat Allah dengan berpegang teguh pada syariatnya dan melalui suatu maqamat-maqamat tertentu.

 

Tasawuf ini juga masih berhubungan dengan ilmu kalam atau teologi. Karena objek materiil kajian dari keduanya itu sama, yaitu manusia. Yang membedakan keduanya adalah dalam hal objek formal kajiannya. Objek formal dari tasawuf sendiri adalah hal al-nafsatau kondisi jiwa yang terkait dengan aktivitas-aktivitas jiwa. Sedang objek formal kajian ilmu kalam atau teologi adalah keyakinan dan aqidah yang benar kepada Allah. Dari sini bisa kita lihat, bahwa antara tasawuf dan dan ilmu kalam mempunyai ketersinggungan satu sama lain.
    

Selain dengan ilmu kalam, tasawuf juga berhubungan dengan fiqih. Di dalam Islam kita mengenal tiga pilar penting yaitu iman, islam, dan ihsan. Tasawuf ini masuk ke dalam kategori ihsan, karena bisa dilihat dari pengertian ihsan sendiri adalah

 

أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك

 

Kamu menyembah Allah dengan seakan-akan kamu melihatnya. Apabila kamu tidak melihatnya, Allah yang melihatmu.

 

Dan sebelum melangkah ke tahapan ihsan, terlebih dahulu seseorang harus melalui iman serta islam. Untuk mengetahui iman kita belajar ilmu tauhid, dan untuk mengetahui syariat islam kita belajar ilmu fiqih. 

 

Jadi sebelum kita belajar tasawuf hendaknya kita sudah paham dengan benar serta khatam ilmu fiqih dan syariat islam, jika tidak maka akan menyebabkan kesalahkaprahan dalam memahami tasawuf nantinya.

 

Aghnin Khulqi, aktivis IPNU Kabupaten Pekalongan, tinggal di Pekalongan


Opini Terbaru