Khutbah

Khutbah Jumat: Bulan Rajab Menuntut Ilmu Ai: Kecerdasan Buatan

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:00 WIB

Khutbah Jumat: Bulan Rajab Menuntut Ilmu Ai: Kecerdasan Buatan

Ilustrasi AI (Foto: Freepik)

Di era modern ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, termasuk dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI adalah salah satu teknologi yang sedang mengubah dunia secara revolusioner, memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan bahkan interaksi sosial sehari-hari. Khutbah Jumat kali ini mengangkat judul ”Bulan Rajab menuntut Ilmu Ai (Kecerdasan buatan)” . Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, klik ikon yang berwarna biru. Semoga bermanfaat!


Khutbah Pertama


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الزَّمَانَ مَوَاسِمَ لِلْخَيْرَاتِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وقَدْ فَازَ المتَّقُوْنَ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.


Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takwa adalah bekal terbaik untuk menghadapi segala ujian dan cobaan dalam kehidupan dunia ini. Hari ini, kita telah memasuki salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah, yaitu bulan Rajab.


Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an, Surat At Taubah ayat 36 :


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ


Artinya :“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa”


Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini memiliki keutamaan khusus, dan dosa yang dilakukan pada bulan-bulan ini lebih besar, begitu pula amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.


Bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


رَجَبٌ شَهْرُ اللَّهِ، وَشَعْبَانُ شَهْرِي، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي


“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR. Al-Baihaqi)


Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan bulan Rajab ini untuk memperbanyak amal ibadah, seperti shalat, puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Rajab juga menjadi pengingat bagi kita bahwa Ramadhan sudah semakin dekat.


Sebagaimana para salafush shalih, mereka mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan memperbanyak ibadah di bulan Rajab dan Sya’ban.


Kaum Muslimin Rahimakumullah


Selain memperbanyak ibadah, bulan Rajab juga mengingatkan kita akan pentingnya menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita. Dengan ilmu, kita dapat membedakan antara yang haq dan yang batil, antara yang halal dan yang haram.


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ


“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)


Di era modern ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, termasuk dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI adalah salah satu teknologi yang sedang mengubah dunia secara revolusioner, memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan bahkan interaksi sosial sehari-hari.


Dalam bidang ekonomi, AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi, analisis pasar, dan pengambilan keputusan bisnis.


Di sektor kesehatan, teknologi ini membantu dalam diagnosis penyakit, pengembangan obat, dan perawatan pasien dengan lebih presisi. Sementara dalam pendidikan, AI memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, memudahkan akses ilmu pengetahuan bagi semua kalangan.


Sebagai umat Islam, kita tidak boleh tertinggal dalam mengejar ilmu, termasuk ilmu tentang AI, karena Islam mendorong umatnya untuk selalu mencari ilmu dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan umat manusia.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:


قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ


“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9).


Ayat ini mengingatkan kita bahwa ilmu adalah pembeda antara yang mulia dan yang hina. AI, sebagai produk dari ilmu pengetahuan, harus dipelajari dan dikuasai agar kita tidak menjadi penonton pasif dalam perkembangan zaman.


Namun, penguasaan teknologi ini harus disertai dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam, sehingga kita dapat memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan, bukan untuk merusak atau menimbulkan mudharat.


Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:
 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).


Hadis ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu, termasuk ilmu tentang AI, adalah bagian dari kewajiban kita sebagai muslim. Dengan menguasai teknologi ini, kita dapat berkontribusi dalam memajukan peradaban Islam, memecahkan masalah umat, dan menyebarkan dakwah dengan cara yang lebih efektif.


Namun, kita juga harus tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam, memastikan bahwa setiap langkah kita dalam memanfaatkan AI selalu berada dalam koridor syariat dan bertanggung jawab.


Mempelajari AI bukan hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang memahami bagaimana menggunakan teknologi ini untuk kebaikan umat manusia, sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kita harus memastikan bahwa perkembangan AI digunakan untuk kemaslahatan, bukan untuk merusak atau menimbulkan mudharat.


Kaum Muslimin Rahimakumullah


Mari kita jadikan bulan Rajab ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan emas ini.


Kaum Muslimin Rahimakumullah


Demikian khutbah jum’ah ini, semoga Allah senantiasa memberi ridlo kepada kita semua sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan baik dan semoga Allah memberi berkah dalam bulan Rajab ini. Amiin ya robbal alamiin.


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ . بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
وَالْعَصْرِۙ ۝١
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ۝٢
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ۝٣
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


Khutbah Kedua


الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ وَأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
يَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّاتِ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، فَاجِيبُوا اللَّهَ عِبَادَ اللَّهِ إِلَى مَا دَعَاكُمْ وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ بِهِ اللَّهُ هَدَاكُمْ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَعَلَى التَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعَوَاتِ. اللهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اللهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد اللهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّينِ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا انْدُوْنِيْسِيَا هَذِهِ بَلْدَةً آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً، اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوفَ وَالْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ وَالْفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيمٌ.
عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِنْ فَضْلِه يُعْطِكُمْ وَيَهْدِكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ.

 

Penulis: Kiai Dr. Agus Subhan Akbar. Pengurus LD PWNU Jawa Tengah. Bidang IT dan Jaringan Dakwah.