• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Pegang Teguh Sunnah dan Jauhi Perselisihan

Pegang Teguh Sunnah dan Jauhi Perselisihan
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Menukil hadits dari Rasulullah SAW soal wasiatnya kepada ummat Islam. Di antara inti hadits tersebut memerintahkan agar umat Islam berpegang teguh pada Sunnah Nabi SAW, menjauhi perkara perselsihan dan bid’ah, serta wajibnya menaati pemimpin.


Wasiat Nabi SAW lainnya yang tak kalah pentingnya adalah bertakwa kepada Allah SWT. Pesan taqwa adalah bagian utama dalam wasiat tersebut. Beliau juga mengabarkan bahwa di sepeninggalan Nabi, akan terjadi banyak perbedaan di antara ummat ini. Inilah yang terjadi pada hari ini di mana perbedaan seolah tak pernah habis antara satu dengan yang lain.


Dilansir dari laman indesiainside.id, pesan taqwa mengikuti Sunnah Nabi, menjauhi perkara bid’ah, dan taat pada pemimpin meskipun ia seorang budak, menjadi relevan agar tidak terjadi perbadaan tajam di antara ummat Islam. Berpegang pada Sunnah Nabi SAW bukanlah perkara mudah karena tidak sedikit pengolok dan penentangnya.


Dalam Syarah Kitab Arbain karya Imam An-Nawawi, diriwayatkan oleh Abu Najih Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu Anhu yang juga diriwayatkan oleh Tirmidzi.


عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ العِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قاَلَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظًةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةً مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا قَالَ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ


Dari Abu Najih Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang karenanya hati kami bergetar dan air mata mengalir, maka kami mengatakan: ‘Ya Rasulullah, seolah-olah ini adalah pesan dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah kami wasiat!’


Maka kemudian beliau SAW bersabda: ‘Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, dan patuh serta taat (kepada pemimpin) meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Dan sungguh orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, dia akan mendapat perbedaan yang banyak. Maka ikutilah sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku. Gigitlah sunnah itu dengan geraham-geraham kalian, dan hindarilah oleh kalian perkara-perkara yang baru dalam agama, karena setiap bid’ah adalah kesesatan.’” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, At-Tirmidzi mengatakan ini adalah hadits yang hasan shahih)


Imam An-Nawawi mengatakan, 'fa-alaikum bisunnatii' pada hadits di atas bermakna “Berpeganglah pada sunnahku”. Artinya, ketika berbagai urusan diperselisihkan, tetaplah pada sunnah Rasulullah SAW.


Imam Ibnu Daqiq mengatakan, sabda Nabi SAW “Dan sungguh orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, dia akan mendapat perbedaan yang banyak”, artinya beliau sudah mengetahui apa yang akan terjadi secara terperinci, namun beliau tidak menjelaskan secara gamblang kepada semua orang. Beliau SAW hanya menyampaikan sebagai peringatan dan kewaspadaan secara umum. Menurut Ibnu Daqiq, secara terperinci disampaikan kepada Abu Hidzaifah dan Abu Hurairah. Wallahu a'lam bis shawab


Keislaman Terbaru