• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Fragmen

Pesan Terakhir Mbah KHR Asnawi Kudus

Pesan Terakhir Mbah KHR Asnawi Kudus
Makam KHR Asnawi Kudus (Foto. Dok)
Makam KHR Asnawi Kudus (Foto. Dok)

Pada acara penutupan Muktamar NU ke-22 tahun 1959 di Jakarta, Mbah KHR Asnawi Bendan Kudus memberikan nasihat penting kepada para muktamirin.

Nasihat yang disampaikan sebelum ia memimpin doa penutup. Nasihat itu ditulis dalam buku kenang-kenangan muktamar sebagai berikut:

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Hadlirin jang terhormat,

Oleh karena manusia tempat lupa, tempat salah, "al-insan machallul chotho' wan isjaan", ingat, djangan sampai lupa ini. Kedua, supaja manusia senantiasa ingat, bahwa "Al-alamu mutaghojjirun"

Djangan lupakan itu! Sebab oleh karena manusia itu "machallul chotho' wan isjaan", maka terpaksa dielingkan (diperingatkan-Pen) kepada tembung (kalimat) "al-alamu mutaghojjirun".

Djika ingat ini, tidak ada orang jang ngresulo (menggerutu-Pen), tidak! Sebab hal itu adalah perkara jang sudah mesti, djangan dipikir! Diterima jang baik, diterima sjukur! Seperti orang jang ditaghjir, rambutnya hitam lantas putih, apakah ngresulo? (Hadirin menjawab: Tidak!).

Pipi memper-memper lantas kempong apa ada jang mikir? Tidak ada? Lha itu semua taghjir! Djangan dipikir dengan susah karena tidak boleh tidak harus begitu. Supaja diingat-ingat, djangan lupa!

Tjuma sebegitu sadja saja punja wasiat, djangan dilupakan! Sebetulnja tembung Melaju (bahasa Indonesia-Pen) tidak bisa. Ja bisa, bisa semua ja tidak. Sedikit-sedikit ja bisa. Bisa semua ja tidak. Tidak bisa semua ja tidak.

Djadi, orang itu apa sadja merasa bodoh. Tidak ada jang tidak bodoh. Djangan merasa pinter sendiri! Djangan!!! Jang bodoh ada jang bodoh lagi, jang pinter ada jang lebih berpangkat, biar tinggi ada jang lebih tinggi lagi!

Hanja ALLAH sendiri jang semporna.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Muktamar itu sendiri berlangsung tanggal 12 sd. 17 Jumadal Akhirah 1379 H atau 13 sd. 18 Desember 1959. Seminggu setelah menghadiri Muktamar NU tersebut, Mbah Kiai Asnawi menghadap Kekasihnya, Allah Ta'ala, yaitu 25 Jumadal Akhirah 1379 H.

Sore ini kewafatannya dihauli yang ke-65. Lahul fatihah

Aslim Akmal, Cicit KHR Asnawi


Fragmen Terbaru