• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Dinamika

TRC NU Peduli dan ACT Bantu Korban Tanah Ambles di Purworejo

TRC NU Peduli dan ACT Bantu Korban Tanah Ambles di Purworejo
TRC NU dan ACT Purworejo saat menyerahkan bantuan korban tanah ambles di Kecamatan Bruno, Purworejo (NU Online/Hidayatullah)
TRC NU dan ACT Purworejo saat menyerahkan bantuan korban tanah ambles di Kecamatan Bruno, Purworejo (NU Online/Hidayatullah)

Purworejo, NU Online Jateng

Tim Reaksi Cepat (TRC) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli dan tim Ansor Cepat Tanggap (ACT) Purworejo menurunkan bantuan logistik untuk korban tanah ambles yang terjadi di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo.

 

Koordinator TRC NU Peduli, Yusuf Syafaat saat menyerahkan bantuan mengatakan, dirinya merasa ikut prihatin atas musibah tersebut. Kendati demikian, ia meminta warga yang tertimpa musibah untuk sabar dan tabah.

 

"Jangan memandang isi dari apa yang kami bawa, namun dilihat kepedulian kami terhadap saudara yang terkena bencana alam ini. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat dan korban diberikan ketabahan dan kekuatan," kata Yusuf kepada NU Online Jateng, Ahad (24/1).

 

Ia juga berharap agar musibah yang terjadi di Indonesia, khusunya di Purworejo segera berakhir. "Semoga tidak ada lagi bencana susulan yang terjadi di wilayah Kecamatan Bruno," doanya. 

 

Penyerahan bantuan dilakukan bersama Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), KH Farid Solihin, Ketua Muslimat NU Nyai Madchan Anis, Ketua Fatayat NU Rr Nurul Komariah, Ketua Ansor Habib Anwar bersama Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Barisan Ansor Serbanguna (Banser) Hari Raharjo, Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) H Muh Wazir, Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Latif Ahadi, dan sejumlah tokoh NU Purworejo.

 

Peristiwa amblesnya tanah sedalam tiga meter yang mengakibatkan dua rumah warga rata dengan tanah terjadi ketika hujan lebat di Desa Tegalsari dan Kaliwungu, Kecamatan Bruno.

 

Menurut salah seorang relawan, Hasanudin menuturkan, setidaknya ada satu tempat ibadah dan belasan rumah penduduk yang terancam longsor. Bahkan, sampai saat ini kondisi tanah masih labil dan memungkinkan kembali longsor. "Sekarang semua penghuni rumah yang berada di tempat rawan sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman," katanya.

 

Dia menjelaskan, semula musibah keretakan tanah hanya terjadi di beberapa titik saja di Tegalsari. Namun, keesokan harinya tanah terus bergerak dan merobohkan bangunan di atasnya. Bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

 

Hasan, sapaan akrabnya melanjutkan, bencana serupa terjadi beberapa saat setelah amblasnya tanah di Tegalsari, yakni di Desa Kaliwungu, tepatnya di Dusun Kalibang RT 3 RW 5 dan RT 5 RW 5. Tanah ambles mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami retakan parah. Kondisi terparah menimpa Fathurrohman (45) yang terpaksa harus diungsikan ke rumah yang lebih aman.

 

Saat ini, relawan dari berbagai organisasi sudah mengamankan lokasi bencana. Sejumlah warga yang ingin melihat lokasi kejadian dilarang memasuki area. Bahkan, sampai saat ini puing-puing reruntuhan belum dibersihkan mengingat kemungkinan terjadi longsor susulan.

 

Sejumlah relawan terpantau turut mengamankan lokasi bencana. Tak terkecuali Ansor yang sudah menurunkan Banser Tanggap Bencana (Bagana) untuk bersiaga di lokasi. (*)

 

 

Kontributor: Hidayatullah

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru