Kunjungi Kampung Budaya Piji Wetan Kudus, Delegasi Kemendikbud Minta Pemuda Tertarik di Desa
Kamis, 5 November 2020 | 12:00 WIB

Kunjungan utusan Kemendikbud di Kampung Budaya Piji Wetan, Kudus, Jateng (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
Muhammad Farid
Kontributor
Kudus, NU Online Jateng
Kampung Budaya yang viral di Piji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kudus menarik perhatian Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melihat dari dekat.
Melihat fakta yang ada, Kemendikbud melakukan langkah kongkrit yaitu dengan mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) di Kampung Budaya Piji Wetan pada Rabu (04/11/20).
Ketua Tim sekaligus Kasubpokja Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Cagar Budaya Kemdikbud RI Eko Sukarno mengatakan, monitoring ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Lomba Cerita Budaya Desaku yang digelar pada Agustus-September 2020, kemarin.
“Lomba itu dan monev hari ini termasuk bagian dari pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memberi rangsangan kepada masyarakat untuk tetap berkarya di masa pandemi,” ujar Eko.
Sesuai dengan tagline yang diusung, tujuan utamanya tentu supaya generasi muda bisa mengetahui budaya desanya. Generasi muda diharapkan juga mengerti makna serta filosofinya dan mau melestarikan budaya tersebut secara berkesinambungan dengan generasi sebelumnya.
“Bila sudah begitu, ini diharapkan bisa berkelanjutan menjadi aktivitas dan kegiatan yang produktif dan memakmurkan masyarakat berbasis budaya,” imbuh Eko.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Kudus Roro Lilik Ngesti W, mengaku simpatik dengan apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau. Rencananya ia akan mengajukan legalitas kebudayaan masyarakat Muria ini sebagai warisan nasional.
“Termasuk kebutuhan administratif lainnya juga segera kami upayakan agar kebudayaan masyarakat Muria, khususnya Piji Wetan Desa Lau ini bisa diakui secara nasional,” jelasnya.
Inisiator Kampung Budaya Piji Wetan Desa Lau Muchammad Zaini menjelaskan, agenda terdekat yang sedang disiapkan oleh warga yakni peresmian. Bersamaan dengan itu, tim kreatif juga tengah menyiapkan dokumen pemajuan desa (DPKD) untuk bisa digunakan sebagai landasan dalam mengurus dokumen administratif lainnya.
“Dengan DPKD itu juga nantinya kita bisa memetakan secara lebih komprehensif potensi apa saja yang bisa kami angkat dan bangun,” papar Zaini yng juga Wakil Ketua Lesbumi Kabupaten Kudus ini.
Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
MA Nurul Qur’an Simo Gelar PETANU: Santri Harus Berani Mengaku NU
Terkini
Lihat Semua