• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Dinamika

Latgab Manajemen Dapur Umum untuk Siapkan Relawan Hadapi Bencana

Latgab Manajemen Dapur Umum untuk Siapkan Relawan Hadapi Bencana
Bagana dan Tagana Kota Semarang saat simulasi dalam Latgab Manajemen DU. (dokumentasi)
Bagana dan Tagana Kota Semarang saat simulasi dalam Latgab Manajemen DU. (dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng

Fenomena La Nina yang berdampak pada peningkatan curah hujan, termasuk di wilayah Kota Semarang. Tingginya curah hujan berpotensi mengakibatkan banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi. Oleh karena itu, koordinasi antara pemerintah, instansi terkait, dan relawan kebencanaan mutlak diperlukan untuk menyiapkan para pegiat kemanusiaan menghadapi dampak buruk La Nina

 

Salah satunya, latihan gabungan (Latgab) 'Manajemen Dapur Umum' Banser Tanggap Bencana (Bagana) dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Semarang yang digelar di Panti Pelayanan Sosial PGOT Mardi Utomo atau biasa dikenal dengan Taman Pelangi Mardi Utomo Jl Mulawarman Raya, Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, baru-baru ini.

 

Koordinator Tagana Kota Semarang, Hery Sasongko mengatakan, ada dua tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan latihan gabungan tersebut. “Yang pertama adalah agar masyarakat, khususnya para relawan tanggap bencana memahami potensi bencana dan siap melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana jika terjadi darurat bencana dan pengungsian, yang kedua adalah sebagai upaya untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan Pemerintah dalam penanganan darurat bencana," jelasnya.

 

Antusias personil kedua organisasi tersebut cukup tinggi. Menurut laporan Ketua Panitia, Gita Damayanti, peserta yang mengikuti kegiatan Gelar Latihan Manajemen Dapur Umum cukup banyak. “Ada 59 peserta yang mengikuti kegiatan ini, yang meliputi perwakilan dari Bagana, Tagana yang menjadi prioritas kami. Saya sangat mengapresiasi minat rekan-rekan relawan tanggap bencana dalam mengikuti pelatihan ini,” kata Gita kepada NU Online Jateng, Selasa (22/12).

 

Selain Tagana dan pasukan khusus kebencanaan dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser), pelatihan juga diikuti perwakilan dari Kelurahan Siaga Bencana (KSB) Gajah Mungkur dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 

Pegiat kemanusiaan yang aktif sebagi Ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Semarang ini berharap, peserta dapat mengembangkan kompetensi manajemen dapur umum dari para relawan tanggap bencana Kota Semarang, khususnya Bagana Kota semarang dan Tagana Kota Semarang.

 

"Saya sering bahu membahu dengan sahabat-sahabat kami dari Banser ini ketika ada suatu bencana. Semoga dengan adanya pelatihan ini kemampuan teman-teman dalam mengelola dapur umum semakin baik, sebagai bentuk kesiapan dan kewaspadaan kita dalam mengantisipasi resiko atau dampak yang mungkin terjadi selama musim penghujan ini," katanya.

 

Salah satu peserta dari Bagana Kota Semarang Jovialif Al Mi’raj menuturkan, manfaat yang diperoleh dari kerja sama pelatihan tersebut bukan sekedar terori dan praktik Manajemen DU. Lebih dari itu, kesadaran untuk memberikan layanan yang baik kepada korban bencana.

 

“Ketika terjadi suatu bencana, maka kita dituntut untuk bekerja secara cepat dan tepat. Dalam mengelola dapur umum, kita harus bisa melakukan estimasi berapa kebutuhan untuk pemenuhan kebutuhan makan para korban yang terdampak bencana di pengungsian, dan berapa jumlah stok bahan baku yang kita punya. Jadi perhitungannya harus tepat, karena kita tidak tahu kapan akan ada kiriman bahan baku berikutnya. Jangan sampai terjadi kekosongan.” jelasnya.

 

Sejurus dengan hal itu, Ketua Ansor Ranting Sendangmulyo ini lantas menyebut pengalamannya selama di pesantren sangat bermanfaat untuk memahami detail manajemen dapur umum. “Dulu ketika di Pesantren Al-Qodiri Jember, saya sering bertugas di dapur untuk memasak bagi ratusan santri yang lain. Dalam pelatihan ini kita diajari praktek memasak dalam skala besar dan mengemasnya secara cepat. Serasa nostalgia di pondok dulu," kenangnya sambil tertawa.

 

 

Kontributor : M Hadyan

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru