• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Dinamika

IPNU-IPPNU Boyolali Gelar Rakor dan Sosialisasi untuk Hadapi Tahun 2024

IPNU-IPPNU Boyolali Gelar Rakor dan Sosialisasi untuk Hadapi Tahun 2024
Kegiatan Rakorcab IPNU-IPPNU Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Tiwi)
Kegiatan Rakorcab IPNU-IPPNU Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Tiwi)

Boyolali, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Boyolali menggelar sosialisasi dan Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) di Gedung Kanzus Sholawat Boyolali, Ahad (28/1/2024).


Ketua PC IPPNU Kabupaten Boyolali Atika Mualifah mengatakan, Rakorcab dan sosialisasi pencegahan pernikahan dini merupakan salah satu program kerja penting guna terjalinnya hubungan baik dan saling mendukung organisasi di lingkungan NU.


"Salah satu ikhtiar bagaimana PC dapat menjadi fasilitator dan koordinator bagi seluruh PAC di Boyolali perlu merundingkan dalam satu forum dan menjadikan ini sebagai jembatan terjalinnya hubungan sehat saling mendukung dan mensupport antar-pimpinan," ujarnya.


Acara sosialisasi digelar lanjutnya, dengan tema 'Pencegahan Pernikahan Dini melalui Program Jo Kawin Bocah' menghadirkan pembicara dari Koordinator Fasilitator Forum Anak Boyolali yaitu Satryo Sasono.


"IPNU-IPPNU Boyolali berharap sosialisasi pentingnya pencegahan pernikahan di usia dini dapat mematangkan usia perkawinan, sehingga bisa lahir generasi yang sehat dan berkualitas," ucapnya. 


Ketua Panitia Dhiaulhaq Chansa Raazikin kepada NU Online Jateng, Selasa (30/1/2024) menjelaskan, seringkali dalam organisasi IPNU-IPPNU keberadaan pengurus yang sudah berstatus menikah akan menjadi penghambat dalam berkreasi dan berdedikasi untuk dirinya di organisasi, karena fokus dan konsentrasinya sudah berbeda.
 


"Oleh karena itu, sosialisasi ini dibutuhkan, kami mengundang ketua atau perwakilan dari setiap anak cabang dan komisariat agar sama-sama menyadari dan menghindari praktik pernikahan dini," terangnya. 


Menurutnya, terdapat suatu pemahaman yang perlu diluruskan kembali mengenai pernikahan dini yang mulanya dianggap dalam agama menjadi jalan mengindari kemaksiatan. "Seiring dengan perubahan zaman, di sini kita akan belajar mengenai pertimbangan-pertimbangan yang lain, baik dari aspek kesehatan, kecakapan, hingga keimanan," ungkapnya.


Demi mewujudkan pemberdayaan sumber daya manusia tersebut sambungnya, program kerja yang terselenggara atas kerja sama dengan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) ini mengajak seluruh anggota IPNU IPPNU di Boyolali menjadi lebih cerdas dalam menentukan arah, mengambil langkah, dan mengambil peran," pungkasnya.


Hasil Rakorcab menjadi bahan evaluasi bagi pengurus cabang dan referensi serta pemecahan solusi untuk menyongsong tahun baru 2024 bagi masing-masing PAC terkait permasalahan yang dihadapi. 


Pengirim: Tiwi Fadlilatul Azna


Dinamika Terbaru