• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Dinamika

Ansor Dermasandi Tegal Napak Tilas Makam Ulama Nusantara

Ansor Dermasandi Tegal Napak Tilas Makam Ulama Nusantara
Kegiatan ziarah ulama sesepuh NU oleh Ansor Dermasandi, Pangkah, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)
Kegiatan ziarah ulama sesepuh NU oleh Ansor Dermasandi, Pangkah, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)

Tegal, NU Online Jateng
Beragam kegiatan dilaksanakan Kepengurusan Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal jelang pelaksanaan Rapat Anggota ke-3 yang akan dilaksanakan di Gedung Serbaguna NU Dermasandi. 


Salah satunya dengan napak tilas dan ziarah makam ulama nusantara yakni Sesepuh Desa Dermasandi Kecamatan Pangkah, Wali Songo, dan Muasis NU pada 25-27 Maret 2022 lalu. 


"Kegiatan ini untuk mengingatkan kembali peran ulama nusantara dalam syiar Islam yang Rahmatan lil alamin dan pendirian NU," kata Ketua Panitia Ziarah Zaenal Arifin, Kamis (31/3/2022).


Menurutnya, napak tilas ini menggambarkan khidmah santri terhadap kiai yakni Ansor Dermasandi terhadap para pendiri NU dan ulama nusantara. Di mana banyak pengorbanan dan perjuangan yang luar biasa dilakukan para ulama dan kiai-kiai dahulu dalam syiar Islam di Indonesia dan mendirikan organisasi NU.


"Napak tilas bertujuan mengambil hikmah dan dan meneladani sikap serta perilaku perjuangan dan ikhlas dalam berkorban dalam berjuang menegakan Islam Ahlussunnah wal- jamaah yang diajarkan oleh ulama salaf dan wali sembilan (Walisongo)," terangnya. 


Ketua PR GP Ansor Dermasandi Moh Naenul Rizqoni berpesan kepada seluruh peserta untuk sering membaca manaqib atau belajar sejarah perjuangan ulama ulama terdahulu atau ulama Nusantara agar bisa belajar dari masa lalu dan mengamalkan sikap dan ajarannya kepada generasi generasi selanjutnya agar tidak salah dalam melangkah.


"Mengingat era sekarang banyak pembengkokan sejarah. Sehingga perlu kita lakukan hal ini untuk mengukuhkan komitmen keagamaan dan kebangsaan untuk mempertahankan Pancasila, dan UUD 1945, dalam wadah Negara Ke satuan Republik Indonesia (NKRI)," tegasnya.


Kontributor: Nurkhasan


Dinamika Terbaru