Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Tanganmu Tulis Kata yang Kotor Telah Wakili Mulutmu

Foto: Ilustrasi (nu online)

Terkadang ada orang yang berpuasa tapi ia tetap berbuat keji, mulutnya masih saja berkata kotor dan selalu menyebarkan ujaran kebencian, padahal yang demikian tidak seharusnya dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa.

   
Di era digitalisasi yang ditandai dengan kecanggihan Hand Phone (HP - telpon genggam), tidak jarang ketika seseorang aktif bermedia sosial terpancing untuk menulis kata-kata keji dan kotor. 


Memang secara lisan mereka tidak melontarkan kata-kata kontor dan ujaran kebencian, akan tetapi jemari tangannya yang mewakili mulutnya menulis kata-kata kotor, itu artinya sama halnya mulutnya telah berkata kotor.


Baca Juga:
Mengapa Bertadarus di Bulan Ramadhan?

   
Hindarkan jemari tanganmu dari menulis kata-kata kotor atau ujaran kebencian ketika aktif bermedia sosial, apalagi engkau sedangkan berpuasa, karena yang demikian tidak mencerminkan ahlak orang yang sedang berpuasa.

   
Hadits nabi dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,


وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.


Artinya:
Jika suatu hari salah seorang di antara kalian dalam keadaan berpuasa, maka hendaknya dia tidak berkata kotor dan berteriak-teriak. Jika seseorang mencela dan mencacinya, hendaknya ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa'. (HR Bukhari)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait