Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang meningkatkan kualitas tata kelola arsip dan dokumen untuk kalangan tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan dengan memanfaatkan teknologi digital.
Wakil Rektor IV Unwahas Helmy Purwanto mengatakan, sudah saatnya arsip dan dokumen dikekola dengan memanfaatkan fasilitas teknologi digital, penggunaan sistem digitalisasi akan mempermudah pekerjaan di era modern.
"Karena itulah tenaga pendidik dan kependidikan di Unwahas perlu dikenalkan dengan sistem ini agar selanjutnya bisa memanfaatkannya," kata Helmi di Semarang, Kamis (16/6).
Disampaikan, pembekalan dan pelatihan ini sekaligus menjadi embrio atau langkah awal untuk perintisan pendirian lembaga kearsipan untuk menyelamatkan arsip-arsip penting yang berkaitan dengan bukti status intelektual.
"Selain itu, agenda pelatihan yang berlangsung secara hybrid pada hari Sabtu (11/6) kemarin sekaligus untuk pengembangan potensi agar dapat melahirkan inovasi dan karya-karya intelektual lainnya, terutama yang berkaitan dengan fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga penelitian, lembaga pendidikan, dan pengabdian masyarakat," terangnya.
Dia menambahkan, sudah saatnya di setiap perguruan tinggi membentuk lembaga kearsipan untuk menyelamatkan arsip-arsip penting. Arsip perguruan tinggi merupakan aset yang sangat berharga bagi negara Indonesia.
"Lembaga kearsipan harus dihadirkan karena merupakan amanat dari Undang-undang 43 tahun 2009 yang mengharuskan perguruan tinggi memihara arsip-arsip sebagai wujud pertanggungjawaban nasional," ucapnya.
Kepala Biro AUK Fitri Haryana berharap seluruh civitas akademika Unwahas dapat mengikuti program pelatihan kearsipan dengan baik. Dokumen yang dikelola dengan sistem pengarsipan yang baik akan menjadi sarana pencegahan kehilangan dan juga memungkinkan pengambilan kembali dokumen dengan cepat.
"Semua itu untuk mendukung upaya-upaya untuk membesarkan Unwahas," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda