Upaya Cawagub Jateng dalam Pelestarian dan Peningkatan Kesejahteraan Sektor Kebudayaan di Jawa Tengah
Kamis, 21 November 2024 | 08:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2023 menyebutkan bahwa skor Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Provinsi Jawa Tengah 60,89 lebih tinggi dari skor IPK nasional yakni 57,13. Namun, skor dimensi ekonomi budaya Jawa Tengah masih relatif kecil yakni 45,11. Hal tersebut menunjukan bahwa kebudayaan belum memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan dan pengurangan kemiskinan di Jawa Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah nomor urut 01 Hendrar Prihadi menuturkan bahwa yang menjadi permasalahan saat ini ialah banyaknya masyarakat yang lebih menonjolkan individualisme, mementingkan kelompok, agama, maupun suku. Menurutnya, hal tersebut telah mencederai komitmen bersama tentang makna Pancasila.
“Bung Karno pernah meletakkan sebuah dasar yang luar biasa untuk republik ini, yang namanya gotong royong. Maka, Andika-Hendi akan terus menggelorakan gotong royong. Kami pernah membuat konsep yang namanya ‘Bergerak Bersama’, ada pemerintah, pengusaha, penduduk dengan segala ketokohannya, ada pewarta dan semuanya. Pada saat keempat kelompok ini bisa berjalan dengan baik, mobilnya akan melaju kencang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan bahwa kota tanpa seni dan budaya adalah kota kosong. Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen untuk mengisi kota-kota yang ada di Jawa Tengah menjadi kota yang penuh keberagaman.
“Maka dalam sebuah spirit kebudayaan, kami akan mengajak para seniman budayawan untuk mengadakan event. Pariwisatanya pasti akan meningkat pesat, karena ada tontonan, ada event, sehingga penonton datang dari luar pulau, lintas provinsi bahkan kota-kota yang ada di luar negeri dan akhirnya ada pendapatan untuk provinsi Jawa Tengah”, katanya.
Menurut Hendi, apabila hal tersebut digelorakan dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, akan menjadi sebuah ciri khas budaya yang ada di Indonesia khususnya Provinsi Jawa Tengah. Pihaknya berkomitmen untuk menggelorakan literasi budaya ini dengan baik.
“Kami berkomitmen, dalam situasi apapun saya akan memberi masukan pada Andika supaya programnya benar-benar menyentuh kemanfaatan untuk masyarakat Jawa Tengah. Jadi jangan sampai hanya berhalusinasi tapi ternyata tidak dikerjakan,” tambahnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah nomor urut 02 Taj Yasin Maimoen menekankan bahwa yang menjadi permasalahan utama dalam hal ini adalah tergesernya minat anak muda terhadap budaya lokal.
“Maka, kami yang pertama akan mengajak anak muda ini supaya minat terhadap budaya lokal kita. Maka kami akan memasukan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan,” ujarnya dalam Debat Ketiga Pilkada Jateng, di Undip Semarang, pada Rabu (20/11/2024).
Selanjutnya, disampaikan bahwa Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02 berkomitmen untuk menghidupkan sentra-sentra kebudayaan yang sudah ada. Seperti, Taman Budaya Raden Saleh di Semarang danTaman Sriwedari di Solo.
“Kami juga akan ajak para pemuda dan pelaku budaya untuk melakukan promosi budaya lokal. Melalui kegiatan pameran kebudayaan taraf internasional, melalui kerja sama dengan Diaspora, kami juga akan mengajak para pemuda dan pelaku kebudayaan untuk memanfaatkan cagar budaya dan kesenian daerah,” ucapnya.
Taj Yasin menagaskan, pihaknya akan memanfaatkan cagar budaya dan kesenian daerah yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kebudayaan di Jawa Tengah. Selain itu, ia juga memastikan adanya perlindungan kebudayaan dan pelestarian bahasa daerah.