Semarang, NU Online Jateng
Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan. Di dalamnya, terdapat hari-hari yang istimewa dengan latar beragam peristiwa yang menjadi landasan syariat.
Setidaknya, ada enam hari istimewa yang terdapat di dalam bulan terakhir di tahun Hijriah itu. Pertama, 10 hari di awal bulan tersebut. Hari-hari itu disebut Nabi Muhammad saw dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan Al-Bukhari, Abu Daud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah berdasarkan Riwayat dari Ibnu Abbas ra.
“Tidak ada hari di mana amal saleh di dalamnya lebih Allah cintai melebihi hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah” tulis Arny Nur Fitri, menerjemahkan hadits tersebut, sebagaimana dikutip dari artikel di NU Online berjudul 6 Hari Istimewa di Bulan Dzulhijjah pada Rabu (12/6/2024).
Mengutip Ibnu Rajab Al-Hanbali, Alumni Pesantren Pasca tahfidz Bayt Al-Qur’an itu menjelaskan bahwa beramal pada hari-hari tersebut disukai Allah swt dan lebih baik di hadapan-Nya. Jika amal pada waktu tersebut lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada hari lain dalam setahun, maka amal di dalamnya (meskipun dianggap kurang utama) lebih baik daripada amal pada hari lain yang dianggap utama.
Kedua, hari Arafah, 9 Dzulhijjah. Pada hari itu, seluruh jamaah haji melaksanakan wukuf yang merupakan puncak dari rukun Islam kelima itu. Di waktu yang sama, umat Islam juga dianjurkan berpuasa dengan keutamaan dapat menghapus dosa dua tahun, yakni setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah.
Ketiga, hari raya Idul Adha atau biasa disebut hari raya kurban, 10 Dzulhijjah. Seluruh umat Islam disunnahkan melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah swt. Kurban juga sarana mengingat keteladanan Nabi Ibrahim demi memenuhi perintah-Nya mengorbankan putranya. Yaumun Nahr juga sebagai momentum umat Islam sebagai kepatuhan, ketakwaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Keempat, hari Tasyrik, yaitu tanggal 11-13 Dzulhijjah. Di hari-hari tersebut, umat Islam juga masih disunnahkan untuk banyak melafalkan takbir dan melaksanakan kurban. Seperti hari raya, di waktu tersebut juga umat Islam dilarang untuk melaksanakan puasa.
Kelima, ibadah haji mengingat pelaksanaan salah satu rukunnya hanya dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, yakni di hari Arafah sebagaimana disebut di atas. Pun wajib hajinya, seperti lempar jumrah dan mabit juga dilaksanakan pada hari-hari di bulan ini.
Keenam, hari muhasabah diri mengingat Dzulhijjah merupakan bulan terakhir. Ini menjadi momentum untuk mengevaluasi diri setahun ke belakang dan menyiapkan satu tahun yang akan datang.