Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Dinamika

LDNU Losari Brebes Gelar Rutinan Perdana

Kegiatan rutinan perdana LDNU Losari, Brebes (Foto: NU Online Jateng/Tarpidin)

Brebes, NU Online Jateng
Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan rutinan bulanan yang dilaksanakan setiap Ahad Legi diisi pembacaan kitab maulid dan pembacaan kitab.


Ketua LDNU Losari Kiai Zainul Muttaqin mengatakan, kegiatan rutinan adalah hasil musyawarah anggota di Pesantren Al-Idrisiyah Assalafiyah Desa Prapag kidul. Acara perdana dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas Dusun Bancang, Desa Kecipir, Kecamatan Losari dihadiri oleh Pengurus Ranting NU se-Losari beserta banomnya.


"Adanya kegiatan ini adalah hasil musyawarah pengurus yang menghasilkan kesepakatan kita adakan rutinan LDNU setiap bulan di malam Ahad legi," ujarnya.
 


Baca Juga:
NU Brebes Bagikan Bibit ke Warga NU Berkartanu

Disampaikan, banyak manfaatnya dari kegiatan rutinan yang dihelat LDNU Losari, selain ajang silaturahim pengurus dengan anggota juga bersama masyarakat bisa menyampaikan tentang keagamaan  melalui dialog.


"Kami berharap warga NU untuk bisa hadir pada acara semacam ini. Sebagai orang yang bertaqwa tentunya harus senang untuk hadir ditempat tempat dzikir apalagi di dalamnya ada pembacaan maulid," terangnya.
 


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Losari Sayidin mengucapkan syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut dan berharap Istiqamah. "Alhamdulillah kegiatan perdana LDNU Losari bisa terlaksana dengan baik. Semoga kegiatan ini menjadi awal dan tidak menjadi akhir tapi berkelanjutan sebagai program rutin LDNU Losari," ucapnya.
 

Rais MWCNU Losari KH Jawahir Ahmad menyampaikan, organisasi yang lahir 1 abad lalu hingga masih eksis karena dibentuk oleh para ulama dengan akidah ahlussunnah wal jamaah (aswaja).


"NU itu salah satu jamiyah yang artinya perkumpulan. secara bahasa NU itu perkumpulan ulama-ulama. Di mana ulama ini menjaga aqidah, ibadah, fikrah (pemikiran), harakah (gerakan) atau adat kebiasaan," pungkasnya.


Pengirim: Tarpidin

Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait