• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Dinamika

Nahdliyin Kedawon Brebes Rutin Ziarah Kubur Berjamaah setiap Kamis Wage

Nahdliyin Kedawon Brebes Rutin Ziarah Kubur Berjamaah setiap Kamis Wage
Kegiatan ziarah berjamaah warga NU Kedawon, Brebes (Foto: NU Onlline Jateng/Firdaus)
Kegiatan ziarah berjamaah warga NU Kedawon, Brebes (Foto: NU Onlline Jateng/Firdaus)

Brebes, NU Online Jateng
Ziarah kubur ke makam para wali dan ulama menjadi tradisi bagi umat muslim khususnya warga NU. Biasanya peziarah berbondong-bondong berziarah pada Kamis sore hingga Jumat. 


Selain itu, peziarah juga kerap kali memadati makam sebelum menjelang dan pada hari-hari besar Islam seperti awal Tahun Baru Islam, Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan lainnya seperti yang dilakukan warga Kedawon, kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes pada Kamis (7/7/2022) sore. 


Juru Kunci makam Desa Kedawon H Rosikhin mengatakan, kegiatan ziarah sudah berlangsung lama dari tahun ke tahun yang dilaksanakan pada Kamis Wage sore menjelang malam Jumat Kliwon.


"Tujuan diadakannya ziarah untuk mengajak para kaum muslimin dan muslimat yang kurang hafal terhadap bacaan-bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang ada di bacaan tahlil untuk bersama-sama mengikuti imam tahlil dan doa bersama untuk mendoakan orang tua dan saudara yang sudah mendahului kita semua," ucapnya. 


Dikatakan, makam Desa Kedawon terdapat beberapa ualama dan masyayikh yang telah berjasa banyak berpengaruh yakni makam KH Abdul Hamid, KH Syamsudin, KH Mustamid, Kiai Khariri, dan beberapa makam para ulama yang lain di komplek pemakaman muslim Kedawon.


Salah satu peziarah Imam Muafif kepada NU Onlline Jateng mengatakan, kegiatan ziarah untuk mengajak kepada seluruh masyarakat agar selalu mengingatkan pada kematian.


"Khususnya mengajak kepada para generasi muda untuk menghargai jasa-jasa dari sesepuh kita yang telah memberikan begitu banyak ilmu dan pengetahuan selama masih hidup," ucapnya. 


"Ziarah bukan sekadar seremonial membaca tahlil dan dzikir bersama, dan setelah itu selesai. Akan tetapi harus dimaknai sebagai napak tilas nilai-nilai sebuah perjuangan para ulama NU yang wajib diketahui oleh generasi muda NU khususnya," pungkasnya.


Pengirim: Hanif Firdaus


Dinamika Terbaru