Perempuan yang satu ini adalah seorang yang kaya raya dan rajin menggunakan hartanya untuk berinfak ke jalan Allah, sampai-sampai setiap orang berpikir apakah perempuan yang satu ini tidak menyukai harta? Padahal biasanya seorang perempuan itu glamor dan suka harta benda.
Pada suatu hari, ada seorang yang mendatanginya untuk belajar tentang bagaimana caranya mengelola dan menggunakan harta serta bagaimana cara memanajnya. Tidak sedikit hartanya yang digunakan untuk berinfak namun usahanya bukannya mandek akan tetapi malah berkembang pesat, ketika ditanyakan kepadanya “apakah engkau tidak menyukai harta?”,
Jawabnya sangat mengejutkan, “siapa yang tidak menyukai harta?, hanya orang-orang yang mati dan tidak membawa hartanya itulah orang yang disebut tidak suka harta, kalau saya ini adalah orang yang hubbuddunya (suka harta benda), makanya saya bertekad akan membawa semua hartaku sampai ke akhirat. Ketika aku mati nanti, orang-orang yang yang selama ini bersamaku hanya akan membekaliku dengan tiga lapis kain kafan, maka diam-diam aku akan membawa semua hartaku bersama kematianku”.
Bagaimana caranya engkau membawa hartamu yang sangat banyak?, jawabnya “aku akan meminta bantuan orang-orang untuk mengangkutnya, makanya aku titipkan hartaku kepada anak yatim, fakir miskin, panti jompo, sabilillah dan yang lainnya yang kelak akan dibawanya dan mengembalikannya kepadaku.
Kalau engkau suka terhadap harta benda, bawalah harta benda itu ke akhirat dan janganlah engkau tinggalkan di dunia setelah kematianmu. Percuma engkau menumpuk harta kalau kemudian engkau tinggalkan di dunia.
Sesungguhnya harta yang engkau infakkan akan dikembalikan kepadamu secara berlipat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 261 :
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah : 261)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
6
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
Terkini
Lihat Semua