Sesungguhnya shalat lima waktu adalah merupakan kewajiban bagi orang-orang yang beriman yang waktu dan tata caranya telah ditentukan oleh Allah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 103 :
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتۡ عَلَى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ كِتٰبًا مَّوۡقُوۡتًا
Artinya :
Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS An-Nisa: 103)
Ketika seseorang sakit dengan tangan diinfus dan hidung dibantu alat ventilator untuk pernafasan, tentu akan mengurangi gerak langkahnya. Jangankan ke kamar mandi untuk bersuci? Buang air kecil pun menggunakan pispot atau pampers guna mengurangi aktivitasnya demi menjaga kesehatan.
Ketika keadaan diri tidak memenuhi persyaratan sahnya shalat, sedangkan waktu shalat telah tiba, maka lakukanlah shalat lihurmatil wakti (menghormat datangnya waktu shalat).
Menurut Imam Syafi'i, ini hendaknya dilakukan untuk menghindarkan dosa karena pada saat itu telah datang panggilan shalat untuknya, meski pada saat sehat nanti dia harus mengqadla beberapa shalat lihurnatil wakti yang selama sakit dia lakukan.
Terkadang orang yang sakit dengan kondisi yang tidak memenuhi persyaratan sahnya shalat malah tidak shalat sama sekali, begitu juga orang yang menungguinya tidak memintanya untuk shalat lihurmatil wakti dengan alasan besok akan mengqadlanya kalau sudah sehat, padahal pada saat sakit seharusnya dia malah banyak mendekatkan diri kepada Allah dan salah satunya adalah melaksanakan shalat lihurmatil wakti.
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
