Dikisahkan, ada seorang dokter yang sedang menghadapi fitnah besar dalam urusan pekerjaan, kalau dia tidak bisa menangkis maka dia akan diberhentikan secara tidak hormat dari jabatan dan pekerjaannya. Kegelisahan semakin nyata ketika hari-harinya mendekati deadline.
Dalam penantiannya, dia hanya bisa pasrah kepada Allah dengan memperbanyak bacaan istighfar, dalam hatinya selalu berkecamuk pertanyaan "Sebagai seorang dokter, saya selalu memberi solusi dan memberikan obat kepada orang lain, lalu bagaimana dengan diri saya? saya yakin istighfar inilah solusi dan obatnya.
Setelah beberapa hari memperbanyak bacaan istighfar, subhanallah dia terbebas dari fitnah besar dan selamat dari permasalahan yang selama ini menghantui, justru si pembuat fitnah yang diberhentikan secara tidak hormat dari pekerjaannya.
Hadits nabi dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Artinya :
Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. (HR Ahmad).
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
